Gridhot.ID - Para siswa kini sedang dihadapi dengan SNMPTN dan SBMPTN 2022.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, untuk SBMPTN 2022 sendiri akan dibuka pendaftarannya pada 23 Maret nanti.
Selama masa ini para calon mahasiswa harus dibekali ilmu terkait jenjang kuliah yang akan mereka hadapi ke depannya.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, menurut data "Statistik Pendidikan Tinggi 2020" yang dipublikasikan PDDikti Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), persentase angka putus kuliah (drop out) di Indonesia tahun 2019 sebesar 7 persen atau 602.208 mahasiswa dari total mahasiswa terdaftar 8.483.213.
Angka tersebut didapati lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 8 persen.
Angka putus kuliah sendiri menunjukkan tingkat mahasiswa putus kuliah di suatu perguruan tinggi.
Mahasiswa putus kuliah terdiri dari mahasiswa dengan jenis keluar karena dikeluarkan, putus sekolah, dan mengundurkan diri.
Untuk menjelaskan kondisi lebih detail terkait angka putus kuliah di Indonesia, maka PDDikti membuat infografis angka putus kuliah berdasarkan provinsi, program studi, dan jenjang pendidikan baik akademik ataupun vokasi.
Jenjang S1 Manajemen Retail merupakan Program Studi (prodi) yang memiliki rasio angka putus kuliah tertinggi dengan perbandingan 14 orang mahasiswa putus kuliah dan 1 orang mahasiswa terdaftar (mahasiswa baru).
Sementara itu, pada jenjang D3, prodi Komputer Multimedia merupakan prodi yang memiliki rasio angka putus kuliah tertinggi dengan perbandingan 5 orang mahasiswa putus kuliah dan 1 orang mahasiswa terdaftar (mahasiswa baru).
Berikut 5 program studi dengan angka putus kuliah terbanyak di tahun 2019 sesuai jenjang: