Isi surat itu berisi permemohonan maaf dan luapan rasa sayang Amiel untuk ibu dan bapaknya.
Amiel mengucapkan terima kasih pada orang tua yang selama ini dengan sabar menjaganya.
Dalam surat itu, Amiel juga meminta maaf dan berterima kasih pada orang tuanya.
"Ibu dan Ayah, maafkan saya jika saya telah melakukan kesalahan," tulis Amiel di secarik surat itu.
Sementara beberapa santri dalam kejadian malang itu berhasil menyelamatkan diri dengan memanjat tembok.
Mendapat kabar ini sang ibu, Norhayati, tak kuasa menahan tangis.
Apalagi setiap mengingat surat yang diberikan oleh buah hatinya yang masih berusia 11 tahun itu.
"Anak saya dulu sekolah di Kelantan tapi saya memindahkannya ke sini agar lebih dekat dengan kami," kata Norhayati.
Menurut Norhayati, orang tua tidak pernah meminta apalagi memaksa Amiel untuk sekolah agama.
Sekolah di Tahfiz adalah pilihan Amiel sendiri.