GridHot.ID - Pada hari Jumat dini hari, 26 April 2013, Indonesia kehilangan sosok ustaz yang amat dicintai masyarakat.
Tangis ribuan orang mengiringi prosesi pemakamansang ustaz.
Lalu siapa ustaz tersebut?
Ustaz tersebut ialah Ustaz Jefri Al Buchori atau yang akrab disapa Uje.
Melansir Kompas.com, Uje meninggal dunia pada usia 40 tahun karena kecelakaan tunggal sepeda motor di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Uje meninggalkan seorang istri bernama Pipik Dian Indrawati yang ia nikahi pada tahun 1999.
Lalu empat orang anak, yakni Adiba Khanza Az-Zahra, Abidzar Al Ghifari, Ayla Azuhro, dan Attaya Bilal Rizkillah.
Sebelum meninggal dunia, Uje menyampaikan pesan terakhir pada putranya, Abidzar Al Ghifari.
Abidzar mengatakan, sebelum ayahnya meninggal, ia diberi pesan agar selalu menjadi orang baik.
"Harus jadi orang yang baik, itu selalu yang ditekankan, contoh Rasul, walaupun disakiti tetap harus baik," ujar Abidzar.
Menurut Abidzar, ayahnya tak henti mengingatkan keluarga agar selalu berada di jalan kebaikan dalam hidup, entah kondisinya sepahit apa pun.
Kronologi Meninggalnya Uje
Melansir GridFame.id, Lukman, sahabat Uje meyakini almarhum tidak mungkin dalam kondisi mengebut sebelum kecelakaan terjadi.
Sebab, Uje sudah dua kali hampir jatuh di kawasan Radio Dalam sebelum akhirnya benar-benar mengalami kecelakaan di Pondok Indah.
"Pengalaman sebelumnya dua kali hampir terjatuh di kawasan Radio Dalam lazimnya semakin membuat Uje makin pelan memacu sepeda motornya," tutur mantan wartawan yang kini jadi kolektor puluhan miniatur mobil berbagai merek itu.
Lukman mendasarkan keyakinan Uje tidak dalam kondisi ngebut itu berdasar kesaksian penyanyi Agus Idward (personel grup nasyid Snada) yang ikut dalam konvoi motor bersama Uje dari Kemang ke Pondok Indah.
Agus Idward kepada Lukman bertutur, Uje malam itu menempuh perjalanan 1,5 jam dari Kemang ke Pondok Indah.
"Dugaan kuat saya, beliau memacu kendaraan justru pelan, tapi karena meninggal mendadak di atas sepeda motor, tubuhnya mengejan dan gasnya otomatis tertarik."
"Itu yang membuat tabrakan amat kencang ke pohon palem," tuturnya, seolah berhipotesa.
(*)