Namun, kekhawatiran semakin ketatnya pasokan minyak global karena embargo tersebut, disambut Uni Emirat Arab (UEA) dengan menyatakan berencana meningkatkan produksi minyak mentahnya guna memenuhi kekosongan pasokan dari Rusia.
Selain itu, UEA Juga akan mendorong negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak atau OPEC untuk melakukan langkah serupa.
Respons UEA itu membuat harga minyak mentah dunia anjlok seketika.
Setelah itu, tren harga minyak dunia masih menunjukkan penurunan.
Terlebih ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam sebuah pertemuan, bahwa negaranya akan terus memenuhi kewajiban kontraknya pada pasokan energi.
Pernyataan Putin itu membuat harga minyak turun hingga 2 persen pada perdagangan Jumat pekan lalu.
Rusia merupakan pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia dengan berkontribusi 7 persen dari total minyak global dan pemasok sepertiga gas Eropa.
Kini, harga minyak mentah dunia kembali turun mendekati 3 persen setelah pada hari Minggu kemarin, Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan, bahwa Rusia menunjukkan tanda-tanda mungkin bersedia untuk melakukan negosiasi substantif mengenai Ukraina.
Menurut pernyataan Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Minggu (13/3/2022), perundingan mengenai Rusia dan Ukraina akan berlanjut pada hari Senin.
Penasihat Presiden Ukraina Oleksiy Arestovych pun mengatakan Ukraina dan Rusia secara aktif melakukan pembicaraan.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunnews |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar