Sementara itu, Rara Wulandari sendiri mengaku pada awalnya ia takdiperbolehkan masuk ke lintasan karena tak memiliki identifikasi yang memadai.
Namun, ia akhirnya mendapatkan kesempatan ke dalam untuk melaksanakan ritual.
"Tadi saya sudah tak boleh masuk, orang bule kan juga tak mengerti fungsi pawang hujan apa," ujar rara Wulandari,Minggu (20/3/2022).
"Namun, akhirnya saya bisa masuk terus doa sebentar, keluar lagi, dan masuk lagi walau sebenarnya tak boleh." imbuhnya,Minggu (20/3/2022).
"Race berjalan itu ketika saya pas melambangkan dupa. Jadi, inilah Indonesia." ungkapnya,Minggu (20/3/2022).
Ia mengatakan bahwa aksinya hari ini adalah sebagai bentuk kepedulian terhadap Tanah Air terutama kepada penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022.
"Ini tidak untuk show off tetapi saya ingin mengabdi agar Indonesia bisa berkibar," tutur Rara Wulandari,Minggu (20/3/2022).
"Saya berharap ke depan pihak Dorna yang awalnya tak mengasih akses mungkin sekarang akhirnya mengetahui apa itu pawang hujan." tambahnya,Minggu (20/3/2022).
Lantas, bagaimana sosok Rara Wulandari sehingga membuatnya berhasil didapuk sebagai pawang hujan di event internasional itu?.
Dikutip GridHot.ID dari Tribunstyle.com, wanita kelahiranJayapura pada 22 Oktober 1983 ini memangsudah dekat dengan dunia spiritual sejak dirinya berusia muda.
Hal tersebut lantaran ayah dan kakek dari Rara Wulandari merupakan orang kepercayaan yang menangani arah hujan di setiap acara Keraton Solo.