"(Ibu kangen) sama papa ayah saya almarhum juga ya," sambung Harvey.
Ketika Deva wafat, Harvey menyebut sang ibu menyesalkan mengapa putrinya justru meninggal lebih dulu darinya.
"Di saat ibunya Mikha meninggal, adik saya almarhumah Deva, itu beliau sempat, 'kenapa Deva sih yang dipanggil? Kenapa nggak mama dulu?' itu kan kasihan Mikha gitu," ujarnya.
Kendati begitu, keluarga tidak menganggap hal tersebut sebagai pertanda bahwa Maudy ingin segera menyusul putri dan suaminya.
"Kami hanya merasakan bahwa itu perasaan seorang ibu ya kalau anaknya dipanggil Yang Maha Kuasa lebih dulu," kata Harvey.
"Tapi kami nggak nyangka rupanya beliau memendam keinginan untuk berkumpul dengan suami dan anak tercinta," lanjutnya.
Karenanya, meski berat, Harvey bersyukur kini ibunya telah berkumpul kembali bersama putri dan suaminya yang tercinta.
"Kami berbahagia beliau sudah bersama mereka di tempat yang lebih baik dari kita di sini," ucap Harvey lagi.
Apalagi menjelang ajal ibunda, Harvey menyebut sang ibu meninggal dunia dalam kedamaian.
"Kami memang keluarga sangat sedih, sangat kehilangan karena tiba-tiba pergi tanpa punya riwayat penyakit (berat)," ujarnya.
"Tapi kami melihat sisi baiknya, Tuhan baik sekali. Kami tidak melihat beliau menderita, sakit berkepanjangan. Beliau orang baik, banyak sekali yang mengirim bunga sedemikian banyak untuk ucapan bela sungkawa," pungkas Harvey.
Sebagai informasi, Maudy Malaihollo Titaley wafat usai terkena serangan jantung di hari Kamis (25/3/2022) pagi.
Beberapa jam setelah melakukan operasi pemasangan ring jantung, Maudy mengembuskan napas terakhir.
(*)
Source | : | Tribunnews.com,grid.id |
Penulis | : | Siti Nur Qasanah |
Editor | : | Siti Nur Qasanah |
Komentar