Sementara luka di bagian kaki sama seperti sebelumnya, ahli forensik belum bisa menemukan apa penyebabnya.
Kandung kemih tidak ada urine dan sudah rusak. Sementara untuk otak masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Diharapkan dalam 2 minggu jawabannya akan diketahui untuk menghilangkan keraguan masyarakat atas penyebab kematian Tangmo Nida.
Sejauh ini tim forensik baru bisa membagikan hasil autopsi terkait masalah yang ibu Tangmo ragukan.
Yaitu daerah sekitar kepala, wajah, leher yang memakai kalung, dada di bawah leher, luka kaki, luka betis, kuku di kedua sisi, punggung, trakea, alat kelamin, pakaian yang dikenakan pada hari kematian.
Pornthip mengatakan luka di kaki terjadi sebelum Tangmo meninggal, meski penyebabnya masih belum diketahui.
Dia mengatakan para ahli akan membandingkan luka itu dengan luka lain dari otopsi sebelumnya untuk menentukan penyebabnya, dan apakah itu baling-baling kapal atau bukan.
"Orang-orang harus percaya pada otopsi pertama. Untuk otopsi kedua, kami harus menunggu selama dua minggu untuk memastikan semua detailnya," ujar Pornthip. (*)
Source | : | Kompas.com,TribunSumsel.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar