Sebelum meninggal dunia, Nurbuat sempat mengeluh sesak di dadanya.
Almarhum pun dilarikan ke rumah sakit.
"Sempat dibawa ke rumah sakit sebentar terus pulang lagi," kata Doyok lagi.
Doyok mengenang Nurbuat sebagai pelawak senior yang rendah hati.
"Selama saya bergaul dengan almarhum, baik orangnya. Senior banget jadi momong kita gitu lho. Enggak pernah ada konflik macem-macem malah waktu saya kena masalah tahun 2000 dia yang marah besar sama saya. Saya anggap orang tua saya," paparnya.
Sebagai informasi, Nurbuat juga terkenal sebagai pelawak dengan logat Madura.
Ia lahir di Malang, Jawa Timur.
Pada 1970, Nurbuat mulai tertarik masuk grup kesenian di Malang, yang bernama Anoraga.
Awalnya hanya sebagai figuran tetapi setelah setahun ia dipercaya menjadi pemeran utama.
Dari situ Nurbuat pindah ke ludruk Wijaya Kusuma II, sebuah grup yang lebih besar.
Awal 80-an ia berpindah ke grup Srimulat.