KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya (Pangkodap III Ndugama) menyerang Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yonif 3 Mar Pasmar 2 dengan menggunakan GLM (Grenade Launcher Module)/Pelontar Granat dari dua arah, yaitu dari arah belakang Pasar dan dari arah sungai Alguru.
Mendapat serangan itu, seluruh personel Satgas yang berjumlah 35 orang membalas dengan tembakan danmelakukan pengejaran terhadap para penyerang.
Kemudian pukul 18.00 WIT Dansatgas memerintahkan 2 Tim Trisula dipimpin Wadandenpursus Kapten Mar Ari Mahendra dan 1 Tim Waltis dipimpin Letda Mar Pujo Pratikno berangkat mengadakan bantuan ke Pos Quary Bawah menggunakan kendaraan 1 truk dan 2 KIA.
Karena serangan tersebut,dua prajurit dinyatakan tewas,
Sementara dua prajurit lain dalam kondisi kritis dan enam mengalami luka ringan.
Melansir Wikipedia, pelontar granat atau disebut juga peluncur granat adalah sebuah senjata yang menembakkan atau melontarkan granat lebih jauh, lebih akurat, dan lebih cepat dari granat yang dilemparkan menggunakan tangan.
Sebagian besar pelontar granat bisa dibawa satu orang, ditembakkan dari bahu, dan biasanya terpasang pada senapan serbu seperti AK-74 dan M16.
Beberapa juga bisa digunakan sendiri tanpa dipasang, seperti M79 dan AG36.
Pelontar granat ini hampir selalu menembak secara satu-satu dan diisi secara manual, menggunakan granat berkaliber 30 sampai 40 mm.
Granat yang dilontarkan tidak mirip dengan granat tangan tetapi lebih mirip peluru artileri kecil.
(*)