"Sore hari kemaren wa minta doa karna perut beliau sakit..., td subuh... sebelum sholat subuh beliau mandi, sholat subuh & setelah subuh sesak nafas..." tulis Ustaz Derry Sulaiman.
"Saya msh di semarang jord qudama semarang ) setelah mendengarkan bayan subuh melalui video call sy talqin kan beliau... Laa ilaaha illAllah... Laa ilaaha illAllah... Allah Allah Allah... Kuasa Allah dengan kalimat itu td jam 6 pagi beliau pergi berjumpa Allah subhanahu wata'ala...Innalillahi wa inna ilaihi rajiun," tutupnya.
Sementara itu, melansir Grid.id, kerabat Ustad Derry Sulaiman kala itu mengatakan jika kepergian almarhum tidak ditandai dengan sakit.
Ayah Ustad Derry masih beraktivitas seperti biasa seperti salat di masjid sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.
"Innalillahi, saya minta maaf. Alhamdulillah ayah kembali dengan penuh cinta. Mudah-mudahan beliau bisa diterima disisi-Nya."
"Beliau aktivitas kemarin masih normal, pergi ke masjid. Ngecek toko juga sebelum dzuhur," ujar Reki, adik dari Ustaz Derry Sulaiman saat ditemui di rumah duka, Tangerang, Banten.
Bahkan sebelum menghembuskan napas terakhir, ayah Ustaz Derry masih melakukan dzikir dan salat subuh di tempat tidurnya.
"Alhamdulillah beliau sabar, masih bisa terus dzikir. Kemudian tadi masih bisa salat subuh, tapi di tempat tidur. Setengah enam beliau dipanggil Allah," lanjut Reki.
Tidak ada riwayat penyakit yang serius, ayah Ustaz Derry sebelum meninggal hanya merasakan sakit perut dan badan lemas.
"Kalau sakit biasa aja, sakit terus sembuh. Sampai kemarin hanya bilang sakit perut terus pagi-pagi sebelum subuh sudah lemas badannya," kata Reki.
"Sakit, sakit biasa, kecapean. Terus sudah melalui terapi juga. Tapi mungkin memang sudah jalannya Allah dipanggil jam setengah 6," terang Arief, sepupu Ustad Derry.