Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Wajib Diganti Setelah Ramadan, Geger Kelakuan Penyiar Radio Ini Bikin Warga Batal Puasa Berjamaah, Ada Apa?

Desy Kurniasari - Rabu, 06 April 2022 | 17:25
Ilustrasi buka puasa
SHUTTERSTOCK/Odua Images

Ilustrasi buka puasa

GridHot.ID - Kini umat Muslim di seluruh dunia tengah melaksanakan ibadah puasa.

Azan Magrib pun menjadi satu hal yang dinanti-nanti saat menjalankan ibadah puasa di siang hari.

Namun, melansir Tribunsumsel.com, gegara salah stel adzan magrib lebih cepat 4 menit, siaran radio bikin warga batal puasa berjamaah.

Kejadian unik terjadi di negeri Jiran Malaysia baru baru ini tepatnya di puasa hari pertama.

Dilansir dari Tribunjabar.id, beberapa warga di Malaysia dibikin berbuka puasa sebelum waktunya. Hal itu karena seorang penyiar stasiun radio lokal di Sabah, Malaysia, menyiarkan azan magrib empat menit lebih awal dari yang dijadwalkan.

Dalam unggahan di laman Facebook-nya, Mohd Safwan Junit mengakui kesalahan teknis yang mengakibatkan azan magrib disiarkan dua kali pada pukul 18.16 dan 18.20 waktu Malaysia.

"Saya selaku presenter yang bertugas malam ini (kemarin) untuk segmen 'Syoknya Hujung Minggu' bertanggung jawab atas kesalahan teknis saat azan magrib disiarkan dua kali, yang pertama pada pukul 18.16 dan yang kedua pada pukul 18.20," tulisnya, dikutip dari The Borneo Post. "

Azan seharusnya disiarkan pada pukul 18.20 dan ketika itu disiarkan dan didengar jauh lebih awal, beberapa warga Tawau secara tidak sengaja membatalkan puasa sebelum waktunya," sambung dia.

Mufti Sabah Datuk Bungsu Aziz Jaafar mengatakan, umat Islam yang berbuka setelah mendengar azan empat menit lebih awal harus mengganti puasanya setelah Ramadan.

Baca Juga: Dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, Berikut Penjelasan Jumlah Rakaat Salat Tarawih yang Dilaksanakan Rasulullah, Simak Hukumnya Saat Pandemi Corona

Dia juga memuji upaya Radio Tawau yang mengumandangkan azan, tetapi harus lebih berhati-hati agar tidak salah menyiarkan azan terlalu dini.

"Umat Islam harus selalu waspada dan berhati-hati mengenai waktu berbuka puasa," kata dia, dikutip dari The Star.

"Dalam hal ini, disarankan agar mengacu pada kalender buka puasa yang dikeluarkan oleh otoritas untuk memastikan kejadian itu tidak terulang di masa depan," sambung dia.

Ia menambahkan, waktu berbuka puasa didasarkan pada syariat Islam, bukan pada azan yang disiarkan di radio.

Kejadian tersebut menjadi viral di media sosial beberapa waktu yang lalu.

Warganet pun mengeklaim, beberapa warga salah berbuka puasa berdasarkan azan radio tersebut.

Seperti diketahui, umat Islam di Malaysia telah memulai puasa Ramadan pada Minggu (3/4/2022).

Ketetapan ini berdasarkan perintah Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah setelah disetujui oleh penguasa.

Pengumuman itu disiarkan langsung di Radio Televisyen Malaysia (RTM), Jumat (1/4/2022).

Baca Juga: Ibadah di Bulan Suci Bakal Diganjar Pahala Berlipat, Berikut Bacaan Doa 10 Hari Pertama Puasa Ramadan 1443 H, Dilengkapi dengan Arab Latin dan Terjemahannya

Dalam sebuah pernyataannya, pemerintah menyebutkan, pantauan hilal untuk awal Ramadan di Malaysia dilakukan di 29 lokasi secara nasional.

Termasuk di antaranya adalah Pontian Kecil, Johor, dan Kompleks Falak Al-Khawarizmi di Kampung Balik Batu, Tanjung Bidara, Melaka.

Umat Islam di Malaysia telah menghabiskan dua Ramadan terakhir di bawah prosedur standar operasi (SOP) yang ketat karena pandemi Covid-19.

Kini, kebijakan itu akan dilonggarkan di bawah transisi ke fase endemik yang dimulai pada 1 April. (*)

Source :Tribunsumsel.comTribunJabar.ID

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x