Diketahui dari GridHits, saat kanak-kanak, keluarga Ajik Cok kerap kesulitan untuk memenuhi keperluan sekolahnya.
Hingga suatu hari, sang ayah Gusti Putu Raka mengatakan, tidak sanggup lagi menanggung biaya sekolah.
Ajik Cok yang baru tamat SMP memutuskan meninggalkan rumah dan mengadu nasib ke Denpasar.
“Saat pergi meninggalkan rumah, saya tidak bilang siapa-siapa. Saya nekat, pokoknya tidak akan pulang sebelum sukses.
Nah, pekerjaan pertama saya ya jadi tukang cuci mobil. Pendapatannya lumayan, dan tidak mungkin bisa saya dapat kalau tetap tinggal di desa,” tuturnya.
Ajik Cok berhenti menjadi tukang cuci mobil karena kondisi badannya menurun akibat terlalu sering bekerja sampai tengah malam.
Akhirnya dia bekerja di tempat konveksi milik Made Sidharta.
Dari sanalah Ajik Cok mengawali karirnya dalam bidang konveksi.
Meskipun hanya tamat SMP, Ajik Cok tekun belajar menjahit, memotong, hingga sablon.
Dia pun mengakui, Made Sidharta merupakan sosok yang sangat besar peranannya dalam kesuksesannya kini.
Sejak kali pertama merintis usahahanya, Ajik Cok dikenal sangat rajin melakukan survei, memetakan kecenderungan pasar.