Situasi Demo saat Ade Armando dikeroyok.
Singgung pengeroyokan Ade Armando
Dalam artikel itu, disebutkan bahwa wartawan AFP di tempat kejadian menyaksikan Polisi kemudian menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan para pengunjuk rasa.
Terkait hal ini, AFP mendapat konfirmasi dari Kapolda Metro Jaya Fadil Imran. Kapolda Metro Jaya Fadil Imran mengatakan taktik itu digunakan setelah sekelompok pengunjuk rasa menyerang Ade Armando, seorang akademisi yang secara luas dianggap pro-Joko Widodo.
Kata Polisi, Armando menderita luka di kepalanya setelah diinjak-injak oleh pengunjuk rasa yang marah.
Sebuah video yang belum diverifikasi AFP, menunjukkan Armando berdarah, wajahnya bengkak parah, saat petugas polisi menariknya pergi.
Imran mengatakan enam petugas Polisi juga diserang dan terluka saat mencoba mengevakuasi Ade Armando.
"Kami berjanji akan menindak tegas siapa saja yang melanggar hukum dan merupakan dalang dari kejadian ini," kata Kapolda, seraya menambahkan total 80 pengunjuk rasa ditahan.
AFP melaporkan perdebatan tentang penundaan pemilihan dan perpanjangan masa jabatan presiden telah memanas sejak Maret, meskipun Presiden Jokowi sendiri menegur saran itu beberapa kali.
Pada Minggu, Presiden Jokowi mengulangi bahwa itu adalah spekulasi.
"Jadwal Pilpres dan Pilkada 2024 sudah disepakati. Semuanya sudah jelas," kata Jokowi dalam cuitannya. "Jangan terprovokasi oleh kepentingan politik yang tidak penting," tambah Presiden.