Wirda Mansur menyebutkan bahwa harga saham yang hampir saja terjual itu sebesar Rp 4 triliun.
Wirda Mansur merasa bangga bahwa dulu bahkan ia bisa membeli klub sepak bola Lechia Gdansk, sebuah tim asal Polandia.
"Paytren gagah bukan main, beli klub sepak bola Lechia Gdansk, kalo main fifa ada tuh di kaosnya, logo Paytren dulu hihi..segitu aja gak ada investor." lanjutnya
Tak sampai di situ, Wirda Mansur juga menceritakan penyesalannya karena tidak menjual saham Paytren.
"Paytren hadir sebagai e-wallet pada saat belum marak ada e-wallet. Bisa dibilang, salah satu yang pertama di Indonesia," kata Wirda Mansur.
Wirda Mansur nampak begitu bangga dengan Paytren yang sahamnya dimiliki 100 persen orang Indonesia.
Bahkan Wirda Mansur membandingkan dengan e-wallet lain yang mengaku 100 persen milik Indonesia namun di dalamnya tetap dimiliki oleh orang asing.
Namun lagi-lagi, Wirda Mansur enggan menyebutkan platform e-wallet yang dimaksud.
Kemudian, Wirda Mansur mengungkapkan keluhannya mengenai perjuangan sang ayah, Yusuf Mansur untuk membangun Paytren.
"Andai tau betapa berat perjuangan buat di titik ini.
Dan gue rasa banyak yang merasakan, paitnya ketika merjuangin orang, yang diperjuangin melengos aja.