"Sama aja, malah enggak nyangka kalau aku anak angkat karena apa pun yang aku mau dikasih, mau jajan dikasih, makan dikasih, apa pun itu dikasih." jelasnya.
"Aku lebih diutamain dibanding anak kandungnya karena aku jauh berjarak usianya," tuturnya.
Nadya melanjutkan orangtua angkatnya membawanya ke panti asuhan ke sejak Sekolah Dasar (SD) agar disekolahkan ke kota.
"Kebetulan ayah angkat tokoh masyarakat di sana yang selalu setiap tahun membawa anak-anak yang tidak mampu ke panti asuhan disekolahkan di kota-kota, 2010 pas SD," bebernya.
Bahkan, dia sendiri dibiayai kuliah dan donasi dari panti asuhan.
"Alhamdulillah aku ada rezeki dikuliahin dari panti," terangnya.
"Biaya panti sama ada donasi yang ngasih, sebenarnya waktu aku mau kuliah kebidanan pada saat itu papa angkat meninggal waktu aku kelas 3 SMP," sambungnya.
Dia pun sempat meratapi kepergian sang ayah angkat.
Namun pada akhirnya ada orang yang baik yang ingin membiayai kuliahnya kebidanan.
"Mungkin dengan aku meratapi kesedihan aku diberikan hadiah dengan adanya orang yang ingin menguliahkan aku di kedokteran pada awalnya, akhirnya aku dikasih plihan mau perawat atau bidan," bebernya.