"Mahal, kan tanah di sini mahal. Tanahnya saja kurang lebih Rp11 miliar, belum bangunannya."
"Kalau ditotal, hampir Rp15 miliar sampai Rp20 miliar deh," kata pekerja bangunan tersebut.
Meski pembangunan dilakukan terpisah, namun istana megah Mayangsari tersebut didesain agar terhubung dengan rumah lama Bambang Trihatmodjo.
Mulai dibangun pada Desember 2010, pada saat itu Bambang Trihatmodjo menargetkan bahwa rumah untuk Mayangsari harus selesai pada Agustus 2011.
Pada saat itu, santer beredar kabar bahwa rumah hadiah Bambang Trihatmodjo buat Mayangsari ini merupakan bentuk 'syukuran' sang Pangeran Cendana.
Kabar berhembus, Bambang Trihatmodjo membangun rumah tersebut sebagai wujud syukur sudah bisa menceraikan sang istri pertama, Halimah Agustina Kamil.
Pernikahan Bambang Trihatmodjo dan Halimah yang dibina sejak 1981 tersebut runtuh begitu saja lewat ikrar talak yang diucapkan pada 31 Maret 2011.
Bambang Trihatmodjo kemudian resmi mempersunting Mayangsari pada 11 Juli 2011, di hadapan Ketua KUA Kebayoran Lama, TB Zamroni.
Dalam wawancara bersama Tabloid Nova, Zamroni mengungkapkan mas kawin Bambang Trihatmodjo untuk Mayangsari.
Ternyata sang Pangeran Cendana memberikan mas kawin yang cukup 'sederhana' bagi penyanyi asal Purwokerto tersebut.
"Mas kawinnya seperangkat alat salat dan Alquran, beserta uang sebesar Rp 11.072.011 tunai," kata Zamroni.