GridHot.ID - King Faaz diketahui lebih dekat dengan sosok ayah sambungnya Sonny Septian.
Mengutip Tribunsumsel.com, putra Fairuz A Rafiq bahkan terlalu sayang dengan Sonny Septian ketimbang ayah kandungnya sendiri.
Hal inilah yang membuat Galih Ginanjar cemburu dengan kedekatan putra dan Sonny Septian tersebut.
Dilansir dari tribunwow.com, diketahhui, King Faaz tumbuh dalam keluarga barunya setelah Fairuz A Rafiq menikah dengan Sonny Septian.
Meski jadi ayah sambung, kedekatan Sonny Septian dan King Faaz justru membuat Galih Ginanjar kalah.
"Saya merasa, 'Wah, gue kalah, nih,' tetapi enggak ada masalah," ungkap Galih Ginanjar belum lama ini seperti dikutip TribunJatim.com dari Grid.ID.
Meski merasa kalah, mantan suami Fairuz A Rafiq, itu mengaku tak mempermasalahkannya.
Galih Ginanjar pun mengaku senang melihat kedekatan sang buah hati dengan Sonny Septian.
"Saya alhamdulilah senang banget. Karena gini, jarang kasus anak dengan ayah sambung benar-benar kayak ayah kandung," tutur Galih Ginanjar.
Galih Ginanjar juga merasa yakin Sonny Septian bisa memberikan kasih sayang penuh kepada King Faaz.
Hal ini terlihat dari beberapa momen yang dibagikan oleh Sonny Septian di Instagram bersama King Faaz.
"Berarti Faaz itu menerima kasih sayang, rasa aman, dan kenyamanan dan ketulusan dari Sonny," tutur Galih Ginanjar.
"Jadi Sonny kan benar-benar mencintai Faaz dengan tulus, begitu pun Faaz menerimanya. Jadi ada timbal balik yang baik."
Selain itu, Galih Ginanjar mengaku amat menyayangkan waktu yang hilang bersama dengan King Faaz.
Ia sangat menyesal karena tak bisa menghabiskan banyak waktu dan momen bersama sang putra.
"Nah pada saat masa keemasan ini adalah saat anak komunikasi penuh dengan orang tua," ujar Galih Ginanjar.
"Nah saya, yang saya sesali, itu tidak ada di situ."
Kini, Galih Ginanjar mengatakan ia ingin memperbaiki semuanya.
Galih Ginanjar pun berkomitmen untuk menjalin hubungan baik dengan keluarga Fairuz A Rafiq dan Sonny Septian.
"Insya Allah, dalam waktu dekat ini, saya berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, melupakan masa lalu, dan menatap masa depan," pungkas Galih Ginanjar.(*)