Setidaknya dua anggota tim medis yang terlibat dilaporkan telah mendapat promosi.
Proekt melaporkan bahwa tim tersebut terdiri dari ahli bedah saraf rumah sakit presiden dan staf lainnya bergabung dengan Putin untuk mengobati kemungkinan kambuhnya trauma.
Proekt mengatakan catatan menunjukkan seorang ahli bedah yang berspesialisasi dalam kanker tiroid telah menghabiskan 166 hari di Sochi antara 2016 dan 2019.
Ini adalah periode terlama yang dihabiskan di sana oleh seorang dokter rumah sakit kepresidenan dengan pengecualian dokter telinga, hidung dan tenggorokan yang kunjungannya berjumlah 282 hari.
Laporan Proekt tidak secara langsung menyatakan apakah Putin didiagnosis menderita kanker atau penyakit lainnya.
Namun, Dmitry Peskov terang-terangan membantah laporan yang menunjukkan bahwa Putin telah menjalani operasi kanker tiroid.
"Fiksi dan ketidakbenaran," kata Peskov seperti dikutip oleh jurnalis veteran Alexei Venediktov di saluran aplikasi perpesanan Telegram-nya.
"Apakah saya memahami dengan benar bahwa Vladimir Putin tidak menderita kanker?," tanya Venediktov menindaklanjuti.
"Benar," tegas Peskov.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Wow |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar