Devi membuat tempenya sendiri dengan memakai bahan baku kacang kedelai yang ia beli di supermarket.
Devi mengungkapkan pesanan tempe pertama kali dari komunitas orang Indonesia di Amerika.
Ia pun langsung mendapatkan pesanan 10 tempe sekaligus.
Pesanannya itu ia buat dengan sangat antusias dan lekas membeli bahan-bahannya.
"Ya Tuhan aku enggak pernah menyangka, 10 tempe untuk minggu depan hari Sabtu," kata Devi.
Tempe memang sulit ditemukan di luar negeri. Karena itu biasanya dijual dengan harga mahal.
Bahkan 10 tempe buatan Devi ini dijual dengan harga Rp 450 ribu.
Hingga kini Devi semakin banyak memiliki pelanggan yang menyukai tempe buatannya.
Melihat dan mengonsumsi tempe bagi orang Indonesia adalah hal biasa. Namun tidak bagi orang luar negeri.
Tempe di luar negeri jadi makanan langka, dicari, dan disukai banyak orang.