Gridhot.ID - Negara-negara di Eropa hingga detik ini masih belum berdamai dengan wabah covid-19.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, beberapa negara di Eropa memang sudah melonggarkan pembatasan aturan covid-19 sejak Januari 2022.
Namun akibatnya, angka kasus Covid-19 melonjak drastis kembali dan WHO pun menyalahkan aturan yang dibuat pemerintah Eropa.
Di bulan Maret saja, muncul 5,1 juta kasus akibat pelonggaran di Eropa.
Belum selesai dengan Covid-19, Eropa nyatanya masih harus berjuang menghadapi wabah lain.
Dikutip Gridhot dari Kontan, selain Covid-19, wabah hepatitis akut atau peradangan hati yang tidak diketahui asalnya sedang melanda Eropa dan AS. Setidaknya, 11 negara di Eropa melaporkan kasus itu terjadi pada anak-anak.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, pada 21 April 2022, setidaknya 169 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui asalnya telah dilaporkan di 11 negara Eropa dan satu negara di Amerika.
Perinciannya, Inggris Raya melaporkan 114 kasus, Spanyol (13), Israel (12), Amerika Serikat (9), Denmark (6), Irlandia (5), Belanda (4), Italia (4), Norwegia (2), Prancis (2), Rumania (1), dan Belgia (1).
"Kasus terjadi pada anak usia 1 bulan hingga 16 tahun. Sebanyak 17 anak atau sekitar 10% membutuhkan transplantasi hati, setidaknya satu kematian dilaporkan," kata WHO dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (25/4).
Banyak kasus melaporkan gejala gastrointestinal termasuk sakit perut, diare, dan muntah, sebelum mengalami hepatitis akut yang parah dan peningkatan kadar enzim hati serta penyakit kuning.
"Sebagian besar kasus tidak mengalami demam," ungkap WHO.