Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

68 Tahun Jadi Membusuk di Kejamnya Pedalaman Hutan Papua Nugini, Pesawat Pengebom Ini Butuh Waktu Hampir 30 Tahun untuk Bisa Dievakuasi Sempurna, Julukan Seram Ini Menempel di Bangkainya

Angriawan Cahyo Pawenang - Senin, 02 Mei 2022 | 12:42
Bomber B-17
museum of flight

Bomber B-17

Mereka bertahan enam minggu berjuang dengan berjalan kaki, melawan malaria dan panas yang mengerikan.

Ketika mereka dipersatukan kembali dengan pasukan Amerika, individu-individu heroik ini segera ditugaskan ke pesawat lain dan terbang lagi dalam waktu seminggu.

Secara kebetulan, B-17E ditugaskan ke Skuadron Kanguru, yang terbang ke Pearl Harbor dari San Francisco selama serangan Jepang pada 7 Desember 1941.

Kejadian ini berkontribusi pada bencana karena personel radar AS di Hawaii menganggap gelombang serangan Jepang yang masuk mewakili kedatangan skuadron yang diharapkan.

Hantu Rawa tidak bersama skuadron pada hari yang menentukan itu.

Sebaliknya, pesawat itu terbang tak lama setelah serangan itu.

Baca Juga: 'Bapak Saya Sendiri Ya', Terjun ke Jalan Liputan Mudik di Tol Palimanan, Viral Jurnalis Wawancarai Keluarganya hingga Dibekali Ini Saat Bertemu

Baru pada tahun 1980-an upaya dilakukan untuk mengeluarkan pesawat pengebom dari rawa.

Bangkai pesawat B-17 pengebom Perang Dunia Kedua yang ditemukan di Hutan Papua Nugini.

Bangkai pesawat B-17 pengebom Perang Dunia Kedua yang ditemukan di Hutan Papua Nugini.

David Tallichet, seorang kolektor pesawat antik, yang juga pernah menjadi pilot udara Perang Dunia II, memulai tugas besar itu.

Ia dibantu oleh keluarganya dan seorang ahli penyelamatan pesawat bernama Alfred Hagen.

Pada tahun 2010 pekerjaan selesai. Mereka menjuluki pesawat itu 'Hantu Rawa'.

Source :Kompas.com intisari

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x