Sayangnya, kondisi keuangan keluarga Joppye saat itu sedang tidak bagus.
Joppye dengan kecewa harus mengubur impiannya menjadi pilot.
Setelah kandas, Joppye tak menyerah dan memulai lembaran baru untuk kuliah di Proyek Perintis 2 (ITB Bogor) di fakultas Pertanian dan Uncen Manokwari fakultas peternakan.
Selama pendaftaran kuliah, Joppye kembali terkendala dengan biaya.
Namun kali ini Joppye tak menyerah, dia saat itu berusaha mencari rupiah dengan ikut menjadi buruh (kuli) bangunan.
"Saya ikut buruh bangunan ngaspal jalan," tegas Joppye Onesimus.
"Iya ikut orang-orang PU, siram aspal di jalan, ngambil pasir. Sangking panasnya siang itu kita istirahat di emperan toko.
"Saya ada melihat ada brosur di etalase toko. Saya lihat seragam, sebenarnya saya tidak tertarik 'ah saya dari kampung kalo sekolah pakai seragam gini kan udah pasti ga ketrima'." lanjut Joppye mulai tertarik dengan penerimaan TNI.
"Cuman saya lihat persyaratan-persyaratan itu, justru tulisan paling bawah yang menarik saya. Saya ingat ' Pendaftaran dan Pendidikan Tidak Dipungut Biaya', terus saya berpikir jadi tidak butuh biaya, yasudah saya coba daftar saja," jelas Joppye.
Akhirnya Joppye menerima pengumuman untuk kuliah, dia diterima di tiga tempat yang dia daftari.
"IPB fakultas pertanian, kemudian Uncen fakultas peternakan, kemudian Akabri lulus," lanjutnya.