GridHot.ID - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, belakangan memang makin gencar beraksi.
Seperti belum lama ini, melansir tribun-bali.com, KKB Papua kembali melakukan penyerangan pada Minggu (1/5/2022) pagi.
Kali ini KKB menyerang personel TNI dan Polri yang tengah mengamankan jalannya ibadah minggu di Gereja Protestan Okbibab, Distrik Okbibab, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Satu personel Polri dan personel TNI mengalami luka tembak dalam insiden tersebut.
"Tadi pagi ada kejadian yang sangat kita sayangkan karena terjadi saat personel sedang melakukan pengamanan ibadah. Ada dua personel TNI-Polri yang mengalami luka tembak," ujar Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Mathius D Fakiri di Jayapura, Minggu (1/5/2022).
Personel Polri yang mengalami luka tembak adalah Bripda Vany Putra Perdana.
Dia tertembak di bagian pinggang. Sedangkan personel TNI yang terluka adalah Pratu Willy John.
Dia tertembak di bagian kaki.
Fakiri memastikan, kedua personel yang terluka sudah dievakuasi ke Jayapura untuk menjalani perawatan medis.
Sementara itu, dilansir dari Surya.co.id, teror KKB Papua tampaknya tak menyurutkan semangat berbagi para prajurit Kostrad yang berada di Kabupaten Intan Jaya.
Menyambut hari kemenangan Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Pos Sentosa Satgas Kodim Yonif Para Raider 328 Kostrad dipimpin oleh Wadansatgas Mayor Inf I Gusti Bagus Prayuda berbagi kebahagiaan dengan masyarakat dusun J2 Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya dengan membagikan Nasi Bungkus, Baju Cinta NKRI, dan Permen. Minggu (1/5/2022).
“Rasa Toleransi merupakan salah satu kunci dalam Perdamaian.
Dalam hal ini khususnya rasa toleransi antar umat beragama yang kami jalin bersama dengan Masyarakat Intan Jaya yang mayoritas beragama Nasrani," ungkap Dansatgas Letkol Inf Vicky Heru Harsanto.
Selama pelaksanaan kegiatan terlihat bahwa masyarakat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.
Mereka gembira dan bahagia mendapatkan baju cinta NKRI yang secara tidak langsung menggambarkan bahwa terjalinnya hubungan baik antara TNI dengan masyarakat sesuai dengan Motto Satgas Kodim Yonif Para Raider 328 Kostrad yaitu “memberikan rasa aman kepada masyarakat Intan Jaya”.
Gembala Geraja St. Petrus Agapa Yakobus Sondegau yang turut hadir dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Ia mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan.
Perayaan Idul Fitri juga dilakukan prajurit Kostrad di Kabupaten Lanny Jaya.
Prajurit Satgas Yonif MR 412 Kostrad merayakan lebaran hari raya idul fitri 1443 H di medan tugas wilayah Pegunungan Tengah, Kabupaten Lanny Jaya, Papua.
Demikian dikatakan Dansatgas Yonif MR 412 Kostrad Letkol Inf Moch. Renaldy H dalam rilis tertulisnya di Distrik Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Selasa (03/05/2022).
Sekadar diketahui, Lanny Jaya merupakan salah satu wilayah rawan aksi KKB Papua.
Lebih lanjut, Dansatgas mengatakan personel Satgas Yonif MR 412 Kostrad merayakan lebaran hari raya idul fitri 1443 H secara sederhana namun penuh makna dengan menggelar sholat idul fitri dilanjutkan halal bihalal di pos Satgas masing-masing, seperti halnya yang dilaksanakan di Pos Kotis Satgas yang berada di Distrik Tiom. Senin (02/05/2022)
"Lebaran Idul Fitri tahun ini sangat berkesan karena kita rayakan di daerah penugasan, semoga di hari yang fitri ini kita semua mendapatkan keberkahan", ujar Dansatgas.
Pada kesempatan yang penuh dengan kekeluargaan tersebut, Dansatgas juga berpesan kepada seluruh Prajuritnya agar menjadikan momen lebaran idul fitri ini untuk menambah semangat dalam melaksanakan pengabdian kepada negara dan bangsa serta yang tidak kalah penting selalu memperhatikan faktor keamanan dan kewaspadaan dalam melaksanakan tugas di daerah penugasan.
Sementara itu, salah satu anggota Satgas Yonif MR 412 Kostrad dari Pos Kotis, Pratu Hidayat menyampaikan bahwa meskipun lebaran kali ini jauh dari keluarga tercinta di Purworejo Jawa Tengah namun dirinya selalu bersyukur dan bersemangat dalam melaksanakan tugas yang diembannya.
Wilayah Lanny Jaya diketahui pernah diteror pasukan KKB Papua pimpinan Purom Wenda.
Nama Purom Wenda tidaklah asing bagi sebagian masyarakat Papua, terlebih khusus bagi aparat keamanan baik TNI maupun Polri.
Purom Wenda adalah sosok bos KKB yang diincar oleh aparat, karena dirinya masuk sebagai daftar pencarian orang (DPO).
Purom Wenda diketahui merupakan pimpinan KKB yang mendiami Kabupaten Lanny Jaya, Papua.
Tak hanya berani mengancam melakukan peperangan secara total, dirinya juga diketahui kerap menghimpun kekuatan dengan cara menyelundupkan persenjataan.
Bahkan Puron pernah dengan lantang mengancam dan membantah pernyataan Presiden Jokowi yang mana dirinya dan pasukannya, bakal menciptakan neraka peperangan bagi mereka yang menentang eksistensi OPM.
Seperti dilansir dari Tribun Papua dalam artikel 'Inilah Pimpinan OPM yang Pernah Ancam Presiden Jokowi'.
Sebagai pembuktian atas ancamannya, Wenda bersama pasukan OPM-nya mulai mencari korban dari kalangan sipil.
Berikut sepak terjang KKB Papua Purom Wenda.
1. Kontak senjata dengan TNI-Polri
Pasukan KKB Papua Purom Wenda pernah kontak senjata dengan TNI-Polri yang tengah memburunya.
Kejadian tersebut berawal pada Minggu (1/12/2019) malam atau saat perayaan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM), dan Senin (2/12/2019) pagi.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Markas KKB Purom Wenda di Papua yang Tak Tersentuh Akhirnya Bisa Dikuasai'
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf. Candra Dianto memperkirakan anggota KKB Papua yang terlibat kontak senjata tersebut merupakan kelompok pimpinan Purom Okinam Wenda atau Kodap II Lanny Jaya.
Meski dalam peristiwa tersebut petugas berhasil menewaskan dua anggota KKB Papua dan menyita satu pucuk senjata jenis revolver, ternyata usaha untuk masuk ke Distrik Balingga tidak mudah.
"Balingga itu dari dulu markasnya Purom yang tidak tersentuh sama sekali," ujar Candra, saat dihubungi, Senin malam.
Meski tidak menyebut waktu pastinya, ia mengungkapkan baru beberapa bulan terakhir TNI-Polri bisa masuk ke Balingga.
Itupun harus melalui kontak senjata yang akhirnya membuat pasukan KKB Papua Purom Wenda lari ke Teomala.
Karenanya pada 1 Desember, TNI-Polri bisa menggelar bakti sosial di Balingga.
2. Titik strategis KKB Purom Wenda dikuasai TNI-Polri
Selain Balingga, pasukan TNI-Polri juga telah berhasil merebut satu titik strategis yang sebelumnya dikuasai Purom Wenda. Daerah tersebut adalah Kampung Popome, Distrik Mokoni.
"Titik kuatnya dia (Purom Wenda) itu di Popome karena dari situ bisa pantau ke seluruh wilayah Lanny Jaya," ucap Candra.
Setelah berhasil diduduki, kini TNI telah mendirikan pos di Popome.
3. KKB Purom Wenda kuasai beberapa distrik
Masuknya Balingga sebagai salah satu zona merah juga sempat diakui oleh Sekretaris Daerah Lanny Jaya Christian Sohilait.
Ia mengakui, ada beberapa distrik di Lanny Jaya yang merupakan wilayah perlintasan atau bahkan menjadi markas KKB Papua.
Karenanya sangat mungkin bila beberapa kepala kampung diinterfensi oleh KKB Papua yang sedang melintas.
Setidaknya Sohilait menyebut ada lima distrik di Lanny Jaya yang menjadi wilayah perlintasan KKB Papua.
Kelima distrik yang dimaksud adalah, Distrik Wano Barat, Kuyawage, Balingga Barat, Balingga, dan Ayumnati. (*)