Karyawan berinisial NS itu meminta bantuan ketika teman-temannya diserang saat sedang memperbaiki jaringan Telkomsel di Tower BTS 3.
Atas kasus tersebut, Panglima Goliath Tabuni dan Mayjen Lekagak Telenggen mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Terungkap pula bahwa kasus penyerangan karyawan PTT itu terjadi di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
"Goliath Tabuni menyatakan bertanggung jawab atas insiden itu. Namun Goliath menyebutkan bahwa para pihak yang ditembak merupakan kaki tangan anggota TNI di Beoga," kata Jubir OPM, Sebby Sambom dalam keterangannya dikutip Tribunnews.com, Jumat (4/3/2022).
Sebby menyebutkan, orang yang ditembak bukan warga sipil biasa. Para korban adalah kaki tangan TNI-Polri.
Bahkan semua korban itu disebut sebagai anggota TNI-Polri yang menyamar sebagai warga sipil.
"Tidak ada alasan yang membenarkan bahwa itu warga sipil. Mereka adalah bagian dari anggota TNI-Polri. Kerena TPNPB susah umumkan bahwa warga sipil sudah tinggalkan wilayah perang di Papua," kata Sebby.
"Dengan melihat kondisi ini, maka pengendali Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM mengeluarkan peringatan keras bahwa semua orang imigran segera tinggalkan wilayah perang dan semua bentuk pembangunan dikosongkan," imbuh Sebby.
(*)