Gridhot.ID - Twitter kini sedang diramaikan dengan fenomena Safa Space.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jateng, Safa Space sendiri merupakan ruang diskusi yang menaungi permasalahan seorang gadis bernama Safa yang bermasalah dengan fans NCT Dream, grup boyband asal Korea Selatan.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Safa diserang fans NCT Dream hingga dibuatkan Space di Twitter karena dianggap telah menghina salah satu personil NCT Dream.
Dalam Space tersebut, Safa dituntut untuk membuat video permintaan maaf dan surat permohonan maaf bermaterai yang ditandatangani oleh orangtuanya.
Lebih lanjut, salah satu fans NCTDream mengancam akan membawa Safa ke meja hijau karena telah menghina idolanya.
Kejadian ini pun ramai dipergunjingkan oleh netizen, yang terheran-heran mengapa para fans Kpop atau akrab disebut Kpoper bisa begitu militan membela idolanya.
Menanggapi fenomena ini, Peneliti Pusat Penelitian Masyarakat dan Budaya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ranny Rastati pun angkat bicara.
Dia berkata bahwa idol (idola Kpop) dan karya-karyanya telah dianggap sebagai "sahabat dekat" oleh fans.
“(Lagunya) menemani hari-hari yg dilalui para fans,” ujar Ranny saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/5/2022).
Lirik dalam lagu-lagu Kpop misalnya, lanjut dia, menemani momen-momen pergulatan emosi fans mulai dari masa senang, sedih, marah, dan bimbang, sehingga fans merasa relate dan terhubung dengan idol.
“Inilah yang membuat idol punya banyak andil dalam kehidupan para fans. Idol menjadi penyemangat hidup dan inspirasi,” papar Ranny.