GridHot.ID - Baim Wong memang memiliki kanal YouTube yang kerap memberikan aksi sosial kepada masyarakat kurang mampu.
Meski begitu, kebaikannya seringkali disalahgunakan oleh orang lain, seperti yang terjadi berikut.
Melansir Tribunbanten.com, berprofesi sebagai dokter dan punya mobil, pria ini nekat mendatangi kantor Baim Wong.
Tak sendiri, ia juga mengajak istrinya untuk meminta bantuan finansial kepada suami Paula Verhoeven itu.
Dilansir dari tribunjakarta.com, datang ke kantor Baim Wong dengan menaiki mobil Toyota Rush, dan berdandan rapi, suami istri itu mengaku ingin meminta uang Rp 100 juta.
"Kalau uang butuhnya berapa?" tanya Baim Wong dikutip TribunJakarta.com dari YouTube BaimPaula.
"Rp 100 juta," ucap dokter tersebut.
Dokter yang mengaku bekerja di sebuah rumah sakit itu lalu menawarkan diri menjadi dokter pribadi untuk keluarga Baim Wong.
"Itu mau dibarter dengan kerjaan apa?" tanya Baim Wong.
"Sebagai dokter saya bisa, sebagai dokter keluarga," katanya.
Dengan tegas Baim Wong mengaku sedang tak membutuhkan dokter pribadi.
"Saya enggak perlu," tegas Baim Wong.
Istri dokter tersebut kemudian menawarkan diri untuk menjadi tukang sapu di rumah Baim Wong.
Namun Baim Wong menilai hal tersebut tidak sebanding dengan uang Rp 100 juta yang suami istri itu minta.
"Saya bisa jadi tukang sapu, saya ingin hidup tenang kak Baim, saya enggak mau dikejar orang," ucap wanita berkerudung tersebut.
Dokter itu kemudian menawarkan Baim Wong, rumahnya yang ada di daerah Indramayu sebagai jaminan.
"Jaminan itu ada, rumah saya di Indramayu itu ada," kata dokter itu.
"Tapi jangan diambil Kak Baim, itu rumah kami satu-satunya," imbuh sang istri.
Baim Wong lantas bertanya, uang Rp 100 juta tersebut akan digunakan untuk keperluan apa. Istri dokter itu lalu mengaku ingin membayar rumah kontrakannya sebesar Rp 35 juta.
Tak cuma itu ia menyebut uang tersebut juga akan dipakai untuk membayar cicilan mobil dan biaya sekolah kedua anaknya.
"Rp 100 juta itu untuk apa?" tanya Baim Wong.
"Untuk bayar kontrak, Rp 35 juta per tahun," ucap wanita itu.
"Suami saya praktek di RS, hanya dua hari Kak Baim, di hari Sabtu dan Rabu, Alhamdulillah, pulang cuma bawa uang Rp 500 ribu,"
"Anak saya sekolah, mobil harus dicicil," imbuhnya.
Baim Wong mendadak tertarik dengan mobil Toyota Rush milik pasangan suami istri itu.
"Berapa bulan lagi (cicilan mobil)?" tanya Baim Wong.
"Kurang lebih 18 bulan lagi, hampir Rp 7 per bulan," ucap wanita itu.
Baim Wong lalu bertanya apabila pasangan suami istri tersebut sangat membutuhkan uang Rp 100 juta, mengapa mereka tak menjual mobil tersebut.
Wanita itu berdalih mobil tersebut sangat berguna untuk mendukung pekerjaan suaminya sebagai dokter.
"Kenapa enggak dijual aja?" tanya Baim Wong.
"Masih nyicil Kak Baim, mobil itu kaki suami aku. Kalau itu diambil, gimana nanti pas suami saya datang ke pasien Kak Baim?" ucap wanita tersebut.
Baim Wong kemudian berniat membeli mobil Toyota Rush itu, demi membantu pasangan suami istri tersebut.
Namun istri sang dokter rupanya ogah melepas mobil tersebut.
"Kalau aku mempertahankan mobil bukan untuk gaya-gayaan. Aku udah bener-bener kejepit Kak Baim," ucapnya.
"Mau engga itu mobil buat saya?" tanya Baim Wong.
"Daripada mobil, mending surat tanah aja," kata wanita tersebut.
"Saya enggak mau, saya mau mobil," tegas Baim Wong.
"Kasihan anak saya," ujar wanita itu memelas.
Baim Wong lalu menawar mobil yang masih kredit tersebut, sebesar Rp 80 juta.
"Saya kasih Rp 80 juta, itu buat bayar kontrakan, habis itu buat beli motor," ucap Baim Wong.
Istri sang dokter tetap tak bergeming, ia mengaku mobil itu adalah impiannya.
Ia lalu bercerita perjuangannya mengurusi pasien Covid-19 demi bisa menyicil mobil tersebut.
"Cara satu-satunya itu," tegas Baim Wong.
"Mobil itu impian saya banget," ucap wanita itu.
"Kalau mau Ka Baim nolong kami, bukan dengan cara seperti itu. Kasihan anak saya, anak saya pengen banget mobil," imbuhnya.
Tak ingin menjual mobilnya, namun ingin mendapatkan uang, istri dokter tersebut terus mendesak Baim Wong.
"Kak Baim enggak mau nolong kami? Berapa saja," katanya.
Baim Wong kemudian memilih bersikap tegas, ia lalu memilih meninggalkan pasangan suami istri itu, dan melanjutkan pekerjaannya.
(*)