Meski ia seorang diri, namun mati-matian berperang melawan TNI-Polri yang selalu terorganisir dalam regu saat melakukan patroli.
Tak disebutkan kapan insiden pertempuran berat sebelah itu terjadi di Papua.
Namun bisa dipastikan kalau sosok tersebut memilih mundur dan mengakhiri penyerangan, karena akan sia-sia hasilnya.
Sebab, selain tak akan sanggup menghadapi TNI-Polri yang jumlahnya lebih banyak, dari aspek pemilikkan amunisi pun pasti terbatas jumlahnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribun video |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Komentar