Gridhot.ID - Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memang jadi salah satu agenda yang sangat disoroti banyak orang.
Dikutip Gridhot dari Tribun Jabar, meski belum beroperasi, proyek ini sudah membuat prestasi karena berkontribusi memberikan penerimaan negara.
Total sudah ada Rp 5,83 triliun yang masuk ke negara hingga Maret 2022 lalu.
Meski begitu sempat ada desas-desus tak mengenakkan dari proyek kereta cepat tersebut.
Disebutkan sempat ada isu terkait adanya jebakan utang China dalam proyek kereta Jakarta-Bandung.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membantah ada jebakan utang China dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Ia bilang, utang yang digelontorkan pemerintah China merupakan kategori investasi lantaran diperuntukan untuk infrastruktur yang produktif.
"Itu adalah utang produktif. Ada yang bilang hidden debt. Itu yang bilang hidden debt saya text, kau datang kemari tunjukin hidden debt-nya di mana," ucap Luhut dalam Seminar Nasional Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL) yang disiarkan virtual melalui YouTube seperti dilihat pada Kamis (26/5/2022).
Luhut menegaskan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah murni bisnis, karena dikerjakan oleh BUMN.
Meski diakui, ada dana APBN yang mengalir ke perusahaan negara yang mengerjakan mega proyek tersebut.
"Wong saya yang nangani kok. Hidden debt kalau dibilang G to G, ini tidak ada. Itu B to B," ungkap Luhut.