Hal itu berasal dari keturunan, di mana ada anggota keluarganya yang menderita schizophrenia.
Atiek mengakui bahwa bernyanyi merupakan cara yang dilakoninya untuk merasa lebih baik.
Meski tinggal di Amerika, namun Atiek tetap bermusik jika pulang ke Tanah Air.
"Ya, saya menderita mental illnes dari lama. Mood saya very crazy, up and down."
"Itu turunan nenek dan bapak saya. Mereka ada schizophrenia (gangguan berpikir)," kata Atiek ditemui Wartakotalive.com di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (12/4/2019).
Selain itu, penyakit mental yang diderita Atiek juga menurun ke anak-anaknya.
Kedua anak Atiek dari pernikahannya dengan Laurence, warga Amerika Serikat, juga menderita bipolar dan boderline personality disorder (BDP).
Penyanyi berusia 50 tahun ini menuturkan, dahulu ia tidak terlalu memahami penyakit jiwa.
Ia baru mengetahui banyak tentang hal itu setelah tinggal di Amerika.
Seandainya gangguan kesehatan mentalnya diterapi lebih awal, mungkin kehidupannya bisa lebih baik.
Salah satunya, Atiek sempat ingin melanjutkan jenjang akademisnya.
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar