GridHot.ID - Artis Juliana Moechtar menjadi sorotan.
Juliana Moechtar diketahui kehilangan sang suami, Herman Seventeen, yang meninggal dunia karena tsunami Banten pada 2018 lalu.
Hampir empat tahun berlalu setelah kepergian sang suami, Juliana Moechtar kini menemukan tambatan hati baru.
Dia adalah perwira TNILetkol Infanteri Nur Wahyudi.
Dilansir dari Tribunnews.com, Juliana Moechtar resmi dipersunting oleh Letkol Infanteri Nur Wahyudi, Jumat (27/5/2022).
Juliana Moechtar pun menjelaskan bahwa awal pertemuannya dengan Nur Wahyudi ketika suaminya itu hadir di acara kakaknya.
"Ya jadi sebenarnya enggak sengaja kenalan di acara hajatnya abang saya sendiri, beliau diundang," ucap Juliana Moechtar di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (27/5/2022).
Rupanya Juliana Moechtar dan Nur Wahyudi punya nasib yang sama, yakni sama-sama ditinggal meninggal oleh pasangan sebelumnya.
Karena kesamaan itulah, Juliana dan Nur Wahyudi dijodoh-jodohkan oleh teman mereka dalam acara tersebut.
"Kebetulan juga karena senasib beliau dan saya juga sama-sama ditinggal meninggal sama pasangan masing-masing," tutur Juliana Mochtar.
"Langsung temen kode-kodean coba kenalin," bebernya.
Juliana pun mengaku bahwa ia cukup nyambung mengobrol dengan Nur Wahyudi karena sama-sama berlatar belakang keluarga TNI.
"Tapi memang nggak semgaja kan keluarga aku TNI, jadi kita ngobrolnya nyambung, dan beliau juga abang asuhnya adekku," katanya.
Juliana Moechtar adalah istri dari almarhum Herman Seventeen yang meninggal dunia dalam musibah tsunami saat manggung di Banten.
Ia dinikahi oleh Nur Wahyudi dengan mas kawin berupa 27 gram emas usai keduanya menjalani taaruf.
Sosok Nur Wahyudi
Dikutip dari Tribunnews.com, Nur Wahyudi merupakan seorang perwira TNI yang berpangkat Letkol.
Nur Wahyudi lulusan Akademi Militer (Akmil) 2001 yang berpengalaman di bidang Infanteri.
Saat ini, Nur Wahyudi menjabat sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0603/Lebak sebagaimana yang tertera dalam bio akun Instagram-nya, @nurwe2001.
Nur Wahyudi menjadi Dandim 0603/Lebak sejak 5 Agustus 2020 dan menggantikan posisi Letkol Kav Yudha Setaiwan.
Dikutip dari TribunJabar.id, ayah dua anak ini memiliki karier dan prestasi yang gemilang di dunia militer.
Pasalnya, ditugaskan pertama kali di Grup 1 Kopassus Serang selama 2 tahun, Nur Wahyudi kemudian mendapatkan pendidikan anti teror di Jakarta.
Pada 2012, Nur Wahyudi berpindah tugas ke Grup 3/Sandhi Yudha yang tak lain adalah Satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia.
Hingga 2015, pria yang ahli dalam bidang menembak ini menyelesaikan pendidikan di Bandung dan kembali ke Grup 1 Kopassus Serang.
Sempat menjadi bagian dari Intel, Nur Wahyudi melesat menjabat sebagai Komandan Batalyon (Danyon)12 Grup 1 Kopassus Serang.
Hampir dua tahun menjabat menjadi Danyon 12 Grup 1 Kopassus Serang, Nur Wahyudi dipanggil ke Jakarta untuk mengikuti lomba menembak di Singapura.
Pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Anti Teror di Grup Pusdiklatsus ini juga ternyata diminta bergabung di Satgas Unifil Lebanon.
Ia baru pulang ke Tanah Air pada Januari 2020.
(*)