Selain itu, kata Yudo, penganugerahan tersebut juga memberikan implikasi tanggung jawab kepada TNI AL dan pribadi untuk dapat mencurahkan perhatian bersama pemerintah daerah serta komponen masyarakat saling bahu membahu membangun kesejahteraan Sumenep.
Gelar Djojo Noto Segoro, kata Yudo, merupakan gelar yang sangat dalam baginya karena selaku pemimpin TNI AL tentunya harus bisa menjaga Segoro atau Lautan dengan Jaya.
"Kalau di TNI AL ada semboyan Jalesveva Jayamahe yang artinya di Laut Kita Jaya, ini selaras dengan harapan saya yang harus membawa lautan sebagai pemersatu bukan pemecah belah. Saya juga memiliki tanggung jawab yang besar menjaga kedaulatan negara di laut serta membawa kejayaan dari laut tersebut," kata Yudo dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AL pada Senin (30/5/2022).
Bupati Sumenep Achmad Fauzi juga menyerahkan Pusaka Leluhur Keraton berupa keris dan Lambang Keraton Sumenep kepada Yudo.
Pemberian keris kepada Yudo dinilai memiliki makna yang mendalam, di mana keris merupakan warisan leluhur atau sesepuh kerajaan berupa benda tajam dan mengandung unsur mistis serta bertuah.
Hal tersebut, dinilai sesuai dengan kepribadian Yudo baik dalam kedinasan maupun kehidupan sehari-hari.
“Beliau tajam dalam tutur bahasa, tajam pikirannya, gagah dan sakti di dalam mengemban tugas mengamankan negara kesatuan republik Indonesia,” kata Fauzi.
Penganugerahan sebagai Warga kehormatan Keraton tersebut merupakan salah satu acara dari serangkaian kegiatan Yudo di Madura.
Usai penganugerahan, Yudo dan rombongan melanjutkan kegiatan karya bakti menuju lokasi peletakan batu pertama renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Desa Kalianget Timur Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep yang diperuntukkan bagi masyarakat pesisir.
TNI AL dengan Pemprov Jatim direncanakan akan merenovasi sebanyak 225 Unit rumah masyarakat di pesisir Jawa Timur yang tersebar di beberapa titik lokasi.
Lokasi tersebut di antaranya Sumenep 68 unit, Probolinggo 30 unit, Situbondo 50 unit, Bangkalan 47 unit, dan Lamongan 37 unit.