Saat itu beristirahat, tapi mereka tidak kumpul bersama di satu tempat. Mereka istirahat dengan cara berpecar pada posisi masing-masing.
Yang menggunakan senjata api berada di bagian belakang. Sedangkan yang menggunakan busur dan anak panah, lebih dekat ke sisi jalan.
Jarak di antara mereka pun tak terlalu jauh. Hanya dipisahkan oleh beberapa gundukan batu alam dan deretan pepohonan besar lainnya.
Pada menit-menit awal, semua awak KKB itu melepas lelah dalam balutan kabut tipis yang bertengger manja di tempat itu.
Seiring berjalannya waktu, beberapa jam sudah seakan berlalu tanpa disadari sama sekali.
Saking lamanya menunggu, salah seorang di antara pengguna busur dan anak panah, berinisiatif menemui dua temannya yang menggunakan senjata api.
Pria tambun itu malah terkaget-kaget ketika melihat temannya itu tertidur amat pulas.
Saking kagetnya, ia pun berniat membangunkannya agar kedua kembali siaga seperti semula.
Tapi apa yang terjadi. Saat menggoyang-goyang tubuh temannya, ia tak mendapatkan respon sama sekali.
Begitu juga tatkala membalikkan badan, kedua temannya itu pun sama sekali tak memberikan reaksi.
Bingung menghadapi fakta tersebut, pria itu berusaha menarik tangan salah seorang anggota KKB tersebut.