“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita bisa mengetahui, apa-apa saja yang mesti diganti dari komponen pesawat yang rusak."
Selain itu, ia sangat menyayangkan tidak adanya penjagaan dari Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) di area bandara.
Pasalnya, menurut Wagus Hidayat, Kenyam merupakan satu di antara bandara pedalaman Papua yang rawan gangguan keamanan.
“Kami dari SAM Air mengharapkan, pemerintah juga serius untuk memberikan rasa aman, keamanan yang maksimal di setiap penerbangan yang ada di wilayah yang rawan terjadi gangguan keamanan,” pungkasnya.
Sementara itu, dikutip Gridhot.ID dari Kompas.tv, Pilot dan kopilot pesawat SAM Air yang ditembak kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Nduga bersyukur bisa selamat dalam kejadian itu.
Keduanya diselamatkan oleh personel gabungan TNI-Polri.
Kopilot SAM Air, Reza Ragainaga, mengaku, saat penembakan terjadi, keduanya melompat dari pesawat untuk menyelamatkan diri, dengan masuk ke dalam got di pinggir bandara.
Keduanya bertahan sekitar 15 menit sebelum aparat TNI-Polri tiba di lokasi untuk menghalau kelompok bersenjata, yang masuk ke Bandara Kenyam.
Akibat melompat dari pesawat, keduanya mengalami luka lecet pada bagian kaki.
Keduanya kemudian dibawa ke Mapolres Nduga untuk penanganan medis.(*)