Ibu korban curiga karena melihat keseharian menantunya yang mengaku bernama Ahnaf itu tak terlihat bekerja seperti dokter pada umumnya.
Menurut pengakuan korban, NA, ketika ibunya curiga, ia diajak Erayani pergi ke luar.
Saat itu ia mendapati suaminya menelepon seseorang.
Tak lama setelah itu, NA dibawa Erayani ke kampung halamannya di Lahat, Sumatera Selatan.
Erayani seolah menjauhkan NA dengan ibunya.
Ia pun kembali membuat cerita dengan drama bahwa NA butuh pengobatan karena diguna-guna.
Karena sang anak tak kunjung pulang hingga terkesan dijauhkan oleh menantinya, ibu korban melaporkan kejadian itu ke kepolisian.
Selama tinggal di rumah Erayani, ternyata NA pun mengaku diperlakukan tak semestinya.
Selama tinggal dengan Erayani, ia mengaku hanya dikurung di dalam kamar.
Gadis 22 tahun itu juga mengaku hanya diberi makan satu kali sehari.
"Saya sampai sekarang masih takut, gemetar kalau keluar mas," ujar NA, dikutip dari Tribunjambi.com.