GridHot.ID - Kasus perundungan di satuan pendidikan masih banyak terjadi.
Salah satu orang yang pernah mengalami perundungan ialah Dodi Sukaton.
Saat masih duduk di bangku SMA, Dodi Sukaton yang berasal dari Kabupaten Asahan, Sumatera Utara itu acap kali mendapkan cacian akan penampilannya.
Dodi Sukaton kerap disebut lelaki 'tulang lunak' atau pria feminim.
Namun Dodi Sukaton berhasil menjadikan perundungan yang dialaminya itu sebagai motivasi untuk sukses.
Dodi Sukaton pun mengunggah vieo lawasnya di akun TikTok @dodisukaton7.
Dalam video yang akhirnya viral itu, Dodi Sukaton yang masih mengenakan seragam SMA tampak bernyanyi dengan gaya menyerupai pria tulang lunak.
Penampilan Dodi Sukaton saat itu seakan dianggap dekil dan tidak ganteng.
"Mau jadi apalah kau nanti? Sudah enggak ganteng, tulang lunak! Banyak tingkah!
Saya suka ketika diremehkan dan dianggap tidak mampu. Karena itu yang buat saya kuat, tinggal kita lihat aja nanti! Apakah saya mampu?" bunyi narasi yang tertulis video itu.
Baca Juga: Sok Jagoan Mau Jinakkan Ular, Pria Ini Tertangkap Kamera Nyaris Meregang Nyawa, Begini Kronologinya
Dodi Sukaton yang dulu diejek sebagai 'tulang lunak' kini menjadi pria gagah dengan sejumlah prestasi.
Dilansir dari Tribunnews.com, setelah lulus SMA, Dodi Sukaton langsung diterima ddi sekolah kedinasan sebagai Taruna di Politeknik Pelayaran, Sumatera Barat.
Tidak tanggung-tanggung, ia bahkan memenangkan ajang Duta Wisata Nasional dan mendapat gelar Putra Taruna Nusantara 2021.
"Berkat didikan orang tua saya yang keras dan semangat dari temen-temen saya hingga meyakinkan saya untuk bisa bangkit sampai saat ini."
"Saya ingin membuktikan apa yang mereka sampaikan dulu tidak seperti yang mereka bayangkan."
"Saya mau membalas mereka dengan prestasi yang saya miliki," kata Dodi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (22/6/2022).
Dibully karena Aktif di Kegiatan Tari dan Nyanyi
Dodi mengaku perundungan terhadap dirinya lantaran ia aktif dalam kegiatan tari dan juga menyanyi di desanya.
"Waktu saya SMA dulu kan saya aktif di kegiatan tari, nyanyi, nasyid juga kalau di kampung saya."
"Saya sebagai pelatih nasyid yang saya latih cewek semua, jadi kalau mau tampil yang pasang jilbab mereka dan semua persiapan juga saya."
"Masyarakat menilai saya laki-laki 'tulang lunak' seperti itu, suka sedih dengan omongan mereka sampai saya dibilang gitu," kata Dodi.
Dodi mengatakan pada saat itu dirinya hanya pasrah menerima perundungan itu.
Ia tidak membalas atau memberi perlawanan.
"Saya dulu belum bisa melawan, jadi hanya diam saja tapi jujur di dalam hati sebenernya dongkol (kesal) tapi apa boleh buat."
"Kalau kita lawan juga nanti malah dikira merasa seperti yang mereka ucapkan jadi saya diam saja."
"Ada sebagian temen yang membela, mereka bilang 'jangan bilang gitu nanti entah-entah Dodi yang lebih sukses dari kalian' itu kata temen saya yang membela saya," jelas Dodi.
Pesan Dodi Bagi Para Pelaku Bullying
Ia mengatakan, tidak semua orang bisa menerima perilaku bullying.
Beruntung kata Dodi, ia termasuk orang yang kuat menerima cacian dan hinaan yang dilontarkan padanya.
Kata Dodi, alih-alih melakukan bullying berkedok peduli dengan hidup orang lain, lebih baik memberi motivasi atau membantu orang tersebut.
"Memang sebagian orang dapat menerima perkataan kasar atau bully yang kalian berikan ke si korban, tapi kalian harus ingat ada sebagian anak juga yang tidak kuat karna perkataan kasar yang kalian berikan."
"Syukur Alhamdulillah saya salah satu anak yang kuat menghadapi lontaran perkataan kasar itu yang aku jadilan motivasi untuk bangkit."
"Pesan dari saya kalau kamu emang peduli untuk masa depanya jangan kamu kasih kata yang membuat mental dia terluka, berilah motivasi yang baik dan bantu serta dukung dia untuk menjadi yang terbaik," Pungkas Dodi.
(*)