"Banyak sih, tapi faktor terbesarnya, cari teman-teman satu frekuensi yang memotivasi kamu.
Dulu kalau aku sering lomba + belajar sama teman main, yang bikin lomba menyenangkan, isinya jalan-jalan dan seneng-seneng.
Walaupun kalah, aku tetap happy making memories with them.
Mungkin kalau semata-mata ambisi pribadi aku jadi pressured dan mager," balas Erina Gudono.
Masih memakai fitur anonimus, Erina Gudono juga mengenang pengalamannya hidup di Papua.
Meski dari kalangan keluarga berada, putri dari guru besar UGM Prof Gudono itu juga pernah merasakan hidup dan makan seadanya.
"Masih inget makan tepung goreng gak Er," tanya seseorang.
"Inget dong, waktu dulu di Papua, masak beras Bulog lawas isinya batu kerikil.
Nggak punya bahan makanan, masak beras, lauknya tepung digoreng," kata Erina Gudono.
Erina Gudono juga mengaku kalau jatah makanan enak dibatasi.
Namun ia menjalani semuanya dengan ikhlas dan bahagia.
Source | : | Tribunseleb,tribunnewsmaker |
Penulis | : | Akhsan Erido Elezhar |
Editor | : | Dewi Lusmawati |
Komentar