"Ketika itu terjadi kita sudah siap dengan konsekuensinya," lanjutnya.
Karena sudah mereka lalui sejak awal pacaran, membuat Arie Kriting tidak terkejut lagi setelah menikah.
"Seperti akumulasi semuanya, proses yang sudah kami alami selama bertahun-tahun. Kita syukuri ajalah, terima takdir," sambungnya.
Ia pun menganggap santai permasalahan yang sedang dialaminya.
"Maksudnya saya tidak bisa paksa orang untuk pahami cara hidup yang kita pilihan, kalau misal tidak sepaham ya tidak apa-apa," lanjutnya.
Seiring berjalan waktu, Arie Kriting berharap besar dapat mendapat restu Ibunda Indah Permatasari.
"Siapa sih yang gak mau hidup damai dan harmonis, mungkin belum saatnya sekarang, yaudah kita terus mencoba aja," ucapnya.
Walau tak sejalan keinginan dengan orangtua Indah Permatasari, Arie Kriting tidak pernah terbersit untuk marah bahkan benci.
"Aku gak pernah marah lo sama mami kamu (mertuanya), aku gak pernah marah sama situasi ini," lanjutnya.
"Ya memang orangtua seperti itu, aku gak akan pernah marah dan benci sama kamu," tambahnya.
Respon Arie Kriting mengenai persoalan belum direstui membuat istrinya terenyuh.
"Itu bikin aku terenyuh. Maksudnya, bayangin aja ya anak mana yang dimaki-maki sama orangtua lain, tapi dia menghadapinya dengan legowo ya ikhlas aja," ujar Indah Permatasari.(*)
Source | : | Tribunnewsmaker.com,TribunStyle.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar