Diakui pula, ratusan mantan napiter itu menyambut baik ide YLP dengan mewujudkan beragam usaha. Kawan-kawan eks napiter, menurut Ali Fauzi, yang telah sekian lama hidup bebas, bisa mendapat masukan.
Ali Fauzi membebaskan para mantan napiter untuk ikut dalam usaha warung makan tersebut. Artinya boleh memilih menjadi karyawan di warung, dan termasuk dalam membuat usaha.
Tetapi khusus untuk menjalankan usaha warung bebek dan ayam ini, para mantan napiter lebih memilih menjadi suplier. Dan jelas, rasa menu ayam dan bebek yang dimasak di sana jauh dari ekstrem.
"Ada yang menjadi pemasok ayam kampung, bebek dan lainnya. Itu pilihan mereka," kata adik kandung trio bomber Bali 1 ini.
Prinsipnya ada pemberdayaan bagi para mantan napiter di YLP dan tidak hanya para mantan napiter, keluarga eks napiter juga bisa bergabung.
Ali Fauzi mengakui, banyak napiter yang masih kesulitan memulai usaha ketika sudah keluar dari lapas begitu lama. Rata-rata mereka bingung mau kerja apa, memutar perekonomian dengan cara apa.
"Pokoknya susah sekali," terangnya.
YLP kemudian berusaha maksimal untuk membantu untuk menemukan life skill. Nah, ini di antaranya bidang usaha yang ada. Juga banyak bidang usaha yang lain, masih kata Ali Fauzi, yang diperbantukan untuk para mantan napiter.
Ada jaminan mereka tidak kembali lagi ke kelompok lama ? Ali Fauzi sudah menerapkan beberapa cara yang spesifik, termasuk melalui pengajian untuk mengubah mindset mereka yang pernah ragu, radikal dan diupayakan supaya moderat.
"Jadi ada trik yang dibuat YLP. Dan Alhamdulillah semakin banyak (mantan napiter) datang ke sini, baik napiter maupun mantan napiter yang berikrar cinta NKRI. Mereka tidak tabu lagi," ungkapnya.
Apa pesan belasan jenderal yang kirim yang mengirim karangan bunga ucapan selamat atas grand opening rumah makan itu?
Menurut Ali Fauzi semua jenderal memberi pesan hampir sama yaitu agar menjadi manusia yang bermanfaat. "Dan sebenarnya itu sama dengan faham kami, hanya kala itu kami sempat tersesat jalan," kelakarnya.
Makanya, YLP dengan ratusan mantan napiter membuktikan bisa menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Bermanfaatlah bagi masyarakat dan jangan menjadi sampah di masyarakat. Dan itu yang kita buktikan. Khoirunnas Anfauhum Linnas," bebernya.
Di akhir perbincangan, Ali Fauzi menunjukkan bagaimana para koki memasak sesuai aturan agama. Termasuk tingkat kebersihan dan proses pemotongan bebek dan ayam.
"Kan memotong itu tidak asal memotong, tetapi bagaimana dengan cara yang dibenarkan oleh agama," pungkasnya.(*)
Source | : | Surya.co.id,TribunJatim.com |
Penulis | : | Desy Kurniasari |
Editor | : | Desy Kurniasari |
Komentar