"Mungkin dia melihat sosok saya yang setiap hari nggak ada di rumah. Kalau anak-anak berangkat sekolah, saya ikut berangkat. Kerja di sini ya dakwah," imbuh Umi Pipik.
Alhasil, anak-anak Umi Pipik belajar mandiri karena melihat ibunya yang berjuang untuk menghidupi keluarga.
"Kadang ninggalin mereka, ya akhirnya mereka mungkin melihat sendiri perjuangan saya. Ini bukan pekerjaan untuk cari uang, tapi ini pure untuk menebar kebaikan. Gak perlu kamu terbebani untuk menafkahi adik-adik kamu," tambahnya.
Hingga akhirnya, Abidzar sebagai anak laki-laki tertua di keluarga tersebut memilih putus sekolah dan bekerja cari uang.
Abidzar ikhlas membantu sang ibu untuk mencari uang demi kehidupan sehari-hari keluarganya.
"Ya udah (Abidzar) mau berhenti sekolahnya, gampang pokoknya nanti bisa home schooling, bisa kejar paket, yang penting mau cari uang, Umi gak usah capek-capek, apapun aku (Abidzar) bisa bantu," ucap Umi Pipik.
Melihat tekad Abidzar untuk membantu dirinya, Umi Pipik tak bisa berbuat apa-apa selain memberi dukungan.
Terlebih Umi Pipik juga mementingkan ilmu agama bagi anak-anaknya, maka bukan masalah besar bila Abidzar putus sekolah demi berkarier di dunia hiburan.
"Saya sebagai orang tua gak bisa maksa juga, saya lebih mentingin anak-anak saya ilmu agama. Kadang mereka kalau mau home schooling tinggal panggil guru," tukas Umi Pipik.
(*)