"Ada beberapa pihak yang sudah dimintai keterangannya," kata Kombes Faizal di Jayapura, Minggu (10/7/2022).
Faizal menyebut, AN mengaku membeli amunisi itu seharga Rp 200.000 per butir.
Sehingga, total dana untuk pembelian amunisi itu diperkirakan mencapai Rp 123 juta.
Sumber dana pembelian 615 butir amunisi oleh ASN tersebut, kini dalam penyelidikan Polda Papua.
"Sumber dananya itu apa dia pakai sumber dana dari kampung atau ada donatur lain," ucapnya.
Menurut Mathius, terungkapkan pasokan ratusan amunisi untuk KKB Papua tersebut membuat banyak nyawa terselamatkan.
Sebab, suplai amunisi bagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhambat.
Menurut Fakiri, KKB selalu berupaya menembak sedekat mungkin dengan sasaran agar tidak memboroskan amunisi.
Karenanya, Kapolda menyebutkan, penyitaan 615 amunisi tersebut akan sangat menganggu aktivitas KKB.
"Kalau kita bagi tiga (tiga peluru untuk satu nyawa) berarti sudah 200 nyawa diselamatkan karena mereka (KKB) suka cari sasaran lalu mendekat baru tembak," ujarnya di Jayapura, Senin (4/7/2022).
Selain ASN AN, ada prajurit TNI Praka Asben Kurniawan Gagola (Praka AKG) yang ditangkap karena menjual amunisi yang akan dipakai oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua.