Laporan Wartawan Gridhot.ID - Akhsan Erido Elezhar
Gridhot.ID -Penyanyi Ardhito Pramono mengakui kekurangan dirinya saat ini sebagai seorang penyanyi.
Ia menyebut kerap menggunakan lirik berbahasa Inggris dalam setiap lagu-lagu hits yang diciptakan olehnya.
Dikutip dari Tribunseleb pada 14 Juli 2022, pelantun lagu Bitterlove ini pun memiliki kekhawatiran sendiri melihat semua karya-karyanya.
Sebab ia menilai menggunakan bahasa Inggris tidak begitu tepat untuk selalu diciptakan.
"Gue melihat banyak sekali dampak kurang baik dari karya gue selama ini yang menggunakan bahasa Inggris," kata Ardhito, di SCBD Jakarta Selatan, Kamis 14 Juli 2022.
Ia khawatir bahasa Indonesia dalam karya musik akan lenyap seiring kemunculan musisi baru yang menggunakan bahasa asing.
"Misalnya teman-teman musisi baru yang akhirnya ikut memilih menggunakan bahasa Inggris dalam karyanya. Gue tidak ingin bahasa kita lenyap digantikan oleh bahasa asing dalam sebuah pengkaryaan," sambungnya.
Hingga akhirnya ia memilih untuk keluar dari zona nyamannya dengan merilis lagu berbahasa Indonesia dalam album Wijayakusuma.
Ardhito turut menggandeng Narpati 'Oomleo' Awangga untuk menulis beberapa lirik lagu dengan padanan aksara dalam album tersebut.
"Mungkin karena sudah terlalu lama ya, 5 tahun nih gua runners english gitu dan kayaknya kalau tetap sampai 3 tahun lagi enggak akan menjadi sesuatu yang spesial untuk perjalanan musik gue," kata Ardhito.
Wijayakusuma menjadi kumpulan karya keenam darinya setelah lima album pendek beruntun Ardhito Pramono (2017), Playlist, Vol. 2 (2017), a letter to my 17 year old (2019), Craziest thing happened in my backyard (2020), dan Semar & Pasukan Monyet (2021).
Dikutip dari Tribunnewsmaker pada 14 Juli 2022, penyanyi Ardhito Pramono menunjukkan eksistensinya di industri musik Indonesia dengan merilis album baru bertajuk Wijayakusuma.
Album barunya itu dirilis di bawah naungan label rekaman Aksara Records.
Bagi Ardhito Pramono, album itu merupakan sebuah pernyataannya secara pribadi setelah melewati momen berat terjerat kasus narkoba, yang membuatnya harus menepi dari ingar bingar dunia entertainment yang membesarkan namanya.
"Wijayakusuma statemen banget buat gua, ya gua habis diterpa banyak kejadian, jadi kayaknya statemen banget si Wijayakusuma ini," kata Ardhito Pramono saat konferensi pers di kawasan SCBD Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022).
"Album ini adalah keresahan, penyesalan, keindahan, dan hal-hal yang terjadi di beberapa tahun belakangan,"sambungnya.
Pelantun lagu Bitterlove ini berharap lewat album Wijayakusuma menjadi pelampiasannya untuk merangkai kejadian kelam yang pernah ia alami sebelumnya.
"Lewat album ini, sekiranya gue ingin melampiaskan dan memotret beberapa kejadian yang terjadi," ujar Ardhito Pramono.
Lebih lanjut, dalam album Wijayakusuma Ardhito menulis lirik-liriknya dengan padanan aksara Indonesia yang beragam.
Wijayakusuma adalah cerminan eksperimen Keenan Nasution, Margie Segers, Chrisye, Rafika Duri, Dian Pramana Poetra, Rien Djamain, Utha Likumahuwa, hingga Candra Darusman.
Total dalam album Wijayakusuma terdapat 8 lagu yang ia ciptakan bareng bersama produser Gusti Irwan Wibowo, Erikson Jayanto, dan Hezky Y.H. Naingg dan Narpati ‘Oomleo’ Awangga yang juga menulis beberapa lirik di Wijayakusuma.
(*)