Karenanya, ia pun tak percaya saat mendengar kabar bahwa Brigadir J tewas ditembak Bharada E karena diduga melakukan pelecehan pada istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
"Tidak percaya, saya aja heran pertama kali denger kabarnya, nggak percaya saya, karena saya kenal dekat dengan Yosua dulu," tegas Andriani.
Hal senada diungkapkan Wakil Kesiswaan SMA 4 Muaro Jambi, Bambang, yang berduka mendengar kematian mantan siswanya.
"Mudah-mudahan itu bisa terungkaplah kebenarannya, saya juga jadi sedih," kata Bambang, Sabtu (16/7/2022).
Ia mengaku tak percaya bahwa Brigadir J yang aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah telah melakukan pelanggaran hukum.
Pasalnya, selama di sekolah, Brigadir J juga mendapatkan gemblengan kedisiplinan dan bagaimana cara bersikap serta berperilaku.
"Kepintaran itu bisa kita dapat, tapi kalau orang pintar tidak punya sikap mental yang baik, bagi saya dan guru lain itu percuma saja," ungkap Bambang.
"Untuk itu, jika Brigadir Yosua dikatakan melakukan tindakan pelecehan, bagi kami itu seperti kegagaalan, nangis saya ini, makanya itu saya tidak percaya," lanjutnya.
"Karena kalaupun ada siswa yang kurang baik, ya kita perbaiki. Kita selalu menanam kebaikan. Kita menanam yang baik keluar itu baik juga," tandasnya.
Dilansir dari Kompas.com,sebelum tewas, Brigadir J diduga melakukan pelecehan di dalam kamar dengan menodongkan senjata ke kepala istri Kadiv Propam, Putri Cendrawati.
Saat itu, istri Kadiv Propam berteriak. Brigadir J pun panik dan keluar dari kamar.