Saat dibawa pulang ke markas KKB di Yahukimo, kepala korban dibungkus dalam sebuah tas kecil. Tas itu terbuat dari kain batik berwarna cerah.
Tas berisi kepala korban diserahkan langsung oleh sang algoju kepada Bocor Sobolim.
Pada saat itulah, Bocor Sobolim memberikan pernyataan yang kini viral di media sosial.
Dalam pernyataannya, Bocor Sobolim mengatakan ia dan kelompoknya tak takut lagi membunuh siapa pun.
Jika sebelumnya para korban dibuang saja di tempat kejadian, sekarang tidak lagi demikian. Kepala-kepala korban, dipenggal lalu dibawa pulang ke markas.
"Ingat, kami tidak main-main. Kami bukan bunuh lalu buang, tapi kepalanya kami bawa pulang ke honai. Ini bukti bahwa kami tidak main-main," ungkap Bocor Sobolim.
Ia memperlihatkan sebuah bungkusan dari kain batik dan kepala korban diperlihatkan ke kamera.
"Ini kepala manusia, bukan kepala binatang atau yang lainnya. Ini Bocor punya makanan," ujarnya.
Bocor Sobolim tidak menjelaskan apa maksud dari kalimat yang diucapkannya, yakni "Ini bocor punya makanan."
Tak disebutkan pula, apa tujuan mengumpulkan kepala-kepala korban di dalam markas yang merupakan tempat persembunyiannya.
Untuk diketahui, salah satu lokasi pendulangan emas di Yahukimo adalah Korowai.
Lokasi itu amat terpecil dan sangat jauh dari pemukiman penduduk.
Mungkin karena letaknya itulah, sehingga KKB Papua demikian leluasa melakukan tindakan bengis kepada para pendulang emas.
Apalagi sampai saat ini, belum ada pos keamanan TNI-Polri yang dibangun di wilayah Yahukimo maupun Asmat.
(*)
Penulis | : | Candra Mega Sari |
Editor | : | Candra Mega Sari |
Komentar