"Daftarin OPEN MIC ke HAKI. Daftarin ROASTING ke HAKI. Daftarin CITAYAM FASHION WEEK ke HAKI. Serakah banget jadi manusia," ujar Ernest Prakasa dikutip dari cuitannya, Minggu (24/7/2022).
HAKI yang dimaksud komika 40 tahun itu adalah Hak Atas Kekayaan Intelektual. Ernest Prakasa terang-terangan menyebut Baim Wong dan istri tak tahu malu karena merasa berhak atas merek Citayam Fashion Week.
"HAKI itu H-nya adalah Hak. Kok bisa-bisanya merasa berhak atas sesuatu yang bukan ciptaan mereka sendiri. Gak tau malu," kritik Ernset.
Kegeraman Ernest Prakarsa tak hanya sampai di sana. Menurutnya, Baim Wong tidak ada kontribusi apa pun terhadap gelaran Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas, Jakarta.
Karena itulah, menurut Ernest, Baim Wong sebenarnya tidak layak untuk mematenkan merek Citayam Fashion Week.
Ernest Prakasa lebih lanjut mengkritik Baim Wong tak punya hati nurani lantaran berniat merampas kesejahteraan para kreator.
"HAKI itu dibuat untuk melindungi kreator, agar pekerja kreatif bisa sejahtera dari ide dan karya mereka sendiri. Bukannya dulu-duluan maen sikat mumpung belum ada yang daftarin. Tolong lah dipake akal sehat dan hati nuraninya," tulis Ernest Prakasa.
Seperti yang disampaikan Ernest Prakasa, Baim Wong bukan orang pertama yang diam-diam berusaha mematenkan karya orang lain jadi hak miliknya.
Pada 2017, Open Mic didaftarkan sebagai merek dagang oleh Ramon Pratomo. Hal ini menimbulkan pro kontra di kalangan komika karena istilah tersebut sangat umum di dunia stand up comedy.
Kemudian pada 2018, para komika mengkritik aksi Majelis Lucu Indonesia (MLI) yang berusaha mematenkan istilah Roasting.(*)