Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mencekam, Diperlakukan Bak Penjahat yang Akan Segera Dihabisi, Beredar Video Warga Sipil Diadili KKB Papua di Tengah Hutan dan Ditodong dengan Senjata Api hingga Dipaksa Lakukan Ini

Desy Kurniasari - Kamis, 28 Juli 2022 | 19:13
DITANGKAP - Tangkapan kamera warga sipil ini ditangkap gerombolan KKB Papua lalu diinterogasi di tengah hutan. Warga sipil itu diduga sebagai mata-mata yang memberikan informasi ke TNI Polri tentang KKB Papua.
POS-KUPANG.COM

DITANGKAP - Tangkapan kamera warga sipil ini ditangkap gerombolan KKB Papua lalu diinterogasi di tengah hutan. Warga sipil itu diduga sebagai mata-mata yang memberikan informasi ke TNI Polri tentang KKB Papua.

GridHot.ID - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali menebar ancaman.

Dikutip Gridhot dari Kompas.com sebelumnya, beberapa hari lalu KKB Papua baru saja melakukan pembantaian di kampung Nanggolair, Kabupaten Nduga.

11 orang tewas dalam insiden mengerikan yang terjadi pada Sabtu, 16 Juli 2022 tersebut.

Diketahui pembantaian tersebut dipimpin oleh Egianus Kogoya dan seorang pecatan TNI yang kini sedang menjadi buron.

Ditambah lagi KKB Papua Yahukimo juga baru saja membunuh seorang warga.

Sementara itu, dilansir dari Pos-kupang.com, dua warga sipil yang adalah Orang Asli Papua, ditangkap KKB Papua ( Kelompok Kriminal Bersenjata ) lalu diadili di tengah hutan.

Kedua warga sipil tersebut dicurigai sebagai mata-mata atau kaki tangan TNI Polri, sehingga diinterogasi bak penjahat.

Fakta tersebut kini viral di media sosial. Kedua warga sipil itu ditangkap dan diinterogasi secara terpisah di dua tempat yang berbeda di hutan Bumi Cenderawasih.

Dari video yang viral di media sosial, tampak kedua warga sipil itu ditodong dengan senjata api oleh anggota KKB Papua.

Baca Juga: KKB Papua di Indonesia Bantai dan Mutilasi Warga, Benny Wenda Jadi Orang Penting Sibuk Tanda Tangani Kerja Sama Kemerdekaan Melanesia, Sosok Pejabat Ini Ikut Dukung OPM

Di bawah todongan senjata, warga sipil itu dicecar dengan berbagai pertanyaan.

Arahnya adalah apakah warga sipil itu memberikan informasi ke TNI Polri tentang keberadaan KKB di tengah hutan.

Pemandangan lainnya, adalah interogasi itu tak hanya dilakukan satu orang, tetapi oleh semua anggota KKB yang hadir di tempat tersebut.

Bahkan dalam proses tersebut, warga yang ditangkap seakan digempur habis-habisan oleh kelompok separatis Papua.

Tak hanya itu. Semua barang bawaan warga sipil itu diperiksa satu per satu. Bahkan di bawah tekanan KKB, warga itu dipaksa untuk mengakui perbuatannya sebagai informan TNI Polri.

Cara KKB Papua mengintimidasi warga sipil tersebut, membuat takut siapa pun yang menyaksikan video tersebut.

Pasalnya suara oknum yang menginterogasi terdengar, sangat kasar apalagi selalu disertai dengan ancaman akan ditembak mati.

Yang hebatnya, adalah meski kedua warga sipil itu berada dalam suasana yang mencekam, namun mereka terlihat tetap tenang.

Raut wajahnya sama sekali tidak memperlihatkan kalau keduanya takut menghadapi perlakuan anggota KKB tersebut.

Baca Juga: 'Kami Akan Tembak Mati', Tolak Semua Rencana Pemerintah Indonesia, Pentolan KKB Papua Incar Pejabat yang Bunuh Dua Anak Buahnya

Hanya saja dalam video viral tersebut, tak ada penjelasan sama sekali tentang di mana peristiwa ini terjadi.

Tak disebutkan pula kelompok KKB mana yang berani-beraninya mengadili dan menghakimi warga sipil secara sepihak itu.

Hal yang memiriskan hati, adalah anggota KKB Papua itu sepertinya hanya berani dengan warga yang tak bersenjata.

Karena walau tanpa senjata, warga sipil itu diperlakukan bak penjahat yang akan segera dihabisi.

Apalagi suasana interogasi itu berlangsung di tengah hutan.

Dari video yang viral itu tampak jelas betapa suasana di lokasi kejadian, ada di wilayah pedalaman Papua.

Pasalnya yang tampak hanyalah hutan belukar dengan barisan gunung gemunung serta lembah dan ngarai di sekitarnya.

Di lokasi itu juga terdapat ruas jalan yang belum diaspal. Meski demikian cukup banyak kendaraan roda dua yang lalu lalang di tempat itu.

Dalam video itu juga tampak sekelompok pria bertubuh gempal, sepertinya sedang mengikuti latihan berperang.

Baca Juga: Kirim Permintaan Khusus, Video Panglima Tinggi KKB Papua Ancam Presiden Jokowi Viral, Perang Berlanjut Jika Tuntutan Ini Tak Dipenuhi

Berbekal senjata di tangan, mereka dilatih tentang cara berlari ketika ada peristiwa baku tembak terjadi dengan musuh.

Selama ini, musuh utama KKB Papua adalah prajurit TNI Polri. Namun jika yang diincar tak kunjung dilumpuhkan, maka kelompok pengacau itu melampiaskan emosinya kepada warga.

Warga sipil yang diincar adalah aparat sipil negara (ASN), bidan, dokter, perawat, guru, pekerja tambang, maupun buruh bangunan, serta tukang ojek dan lainnya.

Fakta itu terpampang jelas dalam sejumlah peristiwa yang terjadi di daerah bergolak tersebut beberapa waktu sebelumnya.

Dari deretan fakta yang terjadi selama ini, maka sudah banyak sekali warga yang meregang nyawa gegara keberingasan anggota KKB.

Sayangnya, seusai melancarkan tindakan kejam, para pelaku lantas melarikan diri ke tengah hutan. Hal inilah yang menyulitkan aparat keamanan untuk meringkusnya guna mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Kasus terakhir terjadi di Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Papua. Dalam insiden itu sejumlah warga sipil dibantai secara sadis. Mereka dihabisi walau warga sipil itu tak bersenjata.

Saat ini, para pejabat negara juga telah dijadikan sebagai musuh. Salah satunya adalah Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw yang adalah mantan Kapolda Papua.

Ini terjadi karena Paulus Waterpauw senantiasa mendorong pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di daerah tersebut.

Baca Juga: Pentolan KKB Papua Dapat Bekingan Baru, Presiden Wilayah yang Hidup di Bawah Ketiak Perancis Ini Teken MOU Dukung Kemerdekaan OPM, Benny Wenda: Proses Belum Berakhir

Pemekaran wilayah itu, tak disukai oleh TPNPB-OPM (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka ).

Makanya melalui organisasi sayap di Kodap-Kodap, TPNPB-OPM meminta para pejabat untuk segera menghentikan upaya untuk memekarkan Papua.

Untuk hal tersebut, KKB Papua pun mengultimatum para pejabat untuk memilih, melanjutkan rencana pemekaran dan akan ditembak mati, ataukah menghentikan pemekaran supaya tidak ditembak.

Ultimatum ini disampaikan secara tegas oleh Panglima Kodap III Ndugama, Egianus Kogeya.

Dalam pernyataannya yang viral di media sosial, Egianus Kogeya mendesak para pejabat agar menghentikan sekarang juga proses pemekaran yang sedang dilakukan.

Penghentikan pemekaran itu, katanya, harus dilakukan oleh pemerintah pusat dan para pejabat Indonesia yang bertugas di Papua.

Alasannya, seluruh rakyat bangsa Papua telah memilih untuk merdeka, lepas dari Indonesia yang disebutnya sebagai penjajah.

"Untuk apa dilakukan pemekaran kalau kami bangsa Papua tidak menginginkan itu. Saat ini kami bersama seluruh rakyat hanya ingin merdeka. Jadi hentikan pemekaran sekarang juga," tandas Egianus Kogeya.

Kalau ini tidak dihentikan, lanjut Egianus Kogeya, maka tidak ada cara lain, kecuali para pejabat akan tembak mati oleh anggota KKB.

Baca Juga: Ancam Perang dengan Pemerintahan Indonesia, Panglima KKB Papua Minta Jokowi Penuhi Permintaan Besar Ini: Kesejahteraan Tidak Bisa Diselesaikan dengan Undang-undang!

"Sekarang tinggal pilih, kalian mau lanjutkan pemekaran dan akan kami tembak mati, atau hentikan pemekaran supaya kalian selamat," tegas Egianus Kogeya. (*)

Source :Kompas.comPos-Kupang.com

Editor : Grid Hot

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x