Tapi ini belum dikroscek karena Muslimin tewas," katanya.
Selama menjalin hubungan dengan Kopda Muslimin, W bekerja menjual kartu perdana.
Hal inilah yang membuat Kopda Muslimin kerap berganti nomor ponsel agar tidak ketahuan.
Kopda Muslimin bahkan memiliki empat ponsel.
Sementara itu, jenazah Kopda Muslimin telah diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang.
Hasil autopsi menunjukkan, tak ditemukan luka akibat kekerasan fisik baik benda tajam maupun tumpul di tubuh Kopda Muslimin.
Kopda Muslimin diduga tewas karena keracunan.
"Hasil autopsi tidak menemukan luka akibat kekerasan, diduga karena keracunan," kata Komandan Pomdam IV Diponegoro Kolonel CPM Rinoso Budi, Kamis (28/7/2022), mengutip Kompas.com.
Namun, pemeriksaan penunjang patologi anatomi masih diperlukan lagi.
(*)