"Uki itu punya prinsip, dia suka ngobrol, banyak yang diomongin. Jadi dari dulu juga tau, misalnya tuh dulu Uki nggak mau main di klub yang jual alkohol," tutur Ariel.
"Udah lumayan lama itu, 'Kenapa, Ki?' 'Gini gini gini'. Dipikir... masuk akal, ya udah nggak papa, itu udah ada duluan," sambungnya.
Kendati menemukan perbedaan saat berproses, baik Uki maupun Ariel mengaku tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Sedangkan kita di tengah perbedaan itu masih bisa jalan, nggak ada masalah," beber Uki.
"Apa salahnya kan? Sebetulnya cuman perbedaan prinsip yang nggak terlalu melanggar, kita sendiri ya. Sering kok beberapa main kita tau 'Oh ini Uki nggak bisa main di sini, kita ini ya'," sahut Ariel.
Personel pun memutuskan untuk menggunakan pengganti Uki jika tampil di tempat tertentu.
"Jadi nggak ada masalah waktu itu, itu berjalan lumayan lama," jelas Ariel.
Tak hanya itu, Ariel juga mengaku bahwa para personel juga menemukan kegoyahan dalam band.
"Kemudian kalau gua liat memang semuanya udah mulai agak-agak goyang."
"Maksudnya apakah kita mau melanjutkan pekerjaan ini apa enggak?" tutup Ariel.