- Yulius Watu, laki-laki, usia 23 tahun, swasta, suku NTT
- Hubertus Goti, laki- laki, usia 23 tahun, swasta, suku NTT
- Daeng Marannu, laki-Laki, usia 42 tahun, swasta, suku Selayar
- Taufah Amir, laki-laki, usia 42 tahun, swasta, suku Selayar
- Johan, laki-laki, usia 26 tahun, swasta, suku NTT, Kabupaten Manggarai
- Alex, laki-laki, usia 45 tahun, swasta, suku Kei-Ambon
- Eliaser Baner, Pendeta.
- Nasjen, Laki-laki, usia 41 tahun, swasta, Sulawesi Selatan.
- Yuda Gurusinga, laki-laki, usia 42 tahun, swasta, suku Selayar.
“Dari korban yang semula hanya berjumlah tujuh orang, saat ini menjadi 12 korban di mana 10 korban meninggal dunia," ungkapnya.
Kamal menuturkan, sembilan korban meninggal dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika.
Sementara satu jenazah lainnya diambil pihak keluarganya untuk dimakamkan di Distrik Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.
"Adapun dua korban luka-luka juga dievakuasi ke Timika,” kata Kamal.
Belum diketahui ihwal dan motif penembakan hingga pembantaian tersebut.
Namun, Kamal menuturkan penyerangan bermula saat satu di antara korban yang merupakan pedagang kelontongan dan tujuh orang lainnya berada di dalam truk.
“Diketahui bahwa truk tersebut merupakan kendaraan pengangkut barang,” ujarnya.
Menurut Faizal, sebagian besar korban mengalami luka tembak dan sebagian luka benda tajam.
Mengenai pelaku, Faizal meyakini para pelaku adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya.
"Kami sangat yakin ini kelompok Egianus," cetusnya.