"Kami berlatih melawan 'tirani jarak,' bersama mitra Australia kami dalam penyebaran ini, dan pengalaman itu benar-benar tak ternilai harganya," lanjut Kousgaard.
Menurut Kousgaard, pengerahan B-2 ke Australia ini menunjukkan dan meningkatkan kesiapan dan kekuatan serangan penetrasi jarak jauh AS.
Beberapa bulan terakhir telah terlihat peningkatan penyebaran USAF B-2 di Australia.
Misalnya, pada bulan Maret, USAF B-2 Spirit melakukan misi di Indo-Pasifik dengan lima pesawat tempur yang berbeda, termasuk dua F-35A, dua EA-18 Growler, dua F/A-18F Super Hornet dari RAAF, dua F-16C, dan sebuah kapal tanker KC-135 dari USAF, menurut laporan Eurasia Times .
Perlu diketahui, meningkatnya kehadiran B-2 berkemampuan nuklir USAF di Indo-Pasifik mengirimkan pesan yang kuat ke China, mengingat pembom B-2 adalah salah satu dari tiga kaki triad nuklir AS.
Pesan itu tidak dapat datang pada waktu yang lebih baik dari sekarang, ketika ketegangan di Indo-Pasifik berada pada titik tertinggi sepanjang masa karena latihan militer China di perairan sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas kedatangan Ketua DPR AS Nancy Pelosi di pulau itu dengan pesawat pada 2 Agustus. (*)