Gridhot.ID - Publik sempat digegerkan dengan pernyataan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terkait masalah mi instan.
Dikutip Gridhot dari Kompas TV, Mentan menyatakan harga mi instan bakal naik tiga kali lipat karena harga gandum impor yang terlampau mahal.
Meski sudah membuat ketar-ketir, kini kabar tersebut sepertinya batal terjadi.
Dikutip Gridhot dari Kontan, Ukraina kini telah kembali melakuakn ekspor gandum mereka.
Indonesia pun langsung menyambut kabar ini dengan melakukan pembelian.
Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia Vasyl Hamianin menyambut baik keputusan Indonesia kembali mengimpor gandum dari Ukraina mellaui pelabuhan Odessa setelah berbulan-bulan dihambat Rusia.
“Saya sangat gembira dengan keberhasilan pengiriman 50.000 ton gandum Ukraina melalui Pelabuhan Odessa. Ini adalah wujud kemenangan bangsa Ukraina mengusir penjajah Rusia yang telah berbulan melakukan blokade laut,” ujar Vasyl Hamianin dalam keterangannya, Selasa (2/8).
Kini Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, harga mi instan tak akan naik hingga tiga kali lipat, seperti yang dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo sebelumnya.
Pria yang karib disapa Zulhas itu mengatakan, negara penghasil gandum seperti Australia, Kanada, dan Australia yang sempat gagal panen, kini sudah bisa panen besar.
Selain itu, Ukraina yang sempat mengalami gangguan ekspor gandum karena konflik dengan Rusia, sudah dapat menjual gandumnya kembali.
"Enggak (naik 3 kali lipat). Dulu kan gagal panennya seperti Australia, Kanada, Amerika, ya sekarang panennya sukses,” kata Zulhas, Rabu (10/8/2022), seperti dikutip dari Kompas.com.